Takbir Keliling


Sudah menjadi tradisi di desaku mengadakan takbir keliling setiap malam lebaran, atau malam 1 syawal. Pesertanya adalah jamaah masjid sedesaku, dan kadang ditambah dari desa tetangga.

Biasanya seminggu sebelum malam takbiran, remaja masjid di masjidku sudah mulai nyicil membuat asesoris dan perlengkapan pendukung untuk sukses dan maraknya takbir keliling. Biasanya masjid kami membuat sesuatu yang sedang ngetop. Saat dulu lagi demam gelombang cinta, ya buat barang berujud gelombang cinta, membuatnya dari bambu dan kertas, lalu di cat sesuai warna barang yang ditiru.

Lomba takbir keliling ini boleh diikuti dari anank-anak sampai orang tua, pokoknya asal kuat jalan saja, karena biasanya rute yang ditempuh bis amakan waktu 2 jam.

Takbir keliling jelas tidak ada syariatnya (kayaknya seperti itu), ini lebih sebagai budaya. Sisi baiknya adalah anak-anak yang ikut pawai takbir keliling, akan teringat terus dalam memorynya tentang hal tersebut. Memory yang bagus saya kira. Saya sendiri masih ingat saat kecil dulu sangat senang saat ikut pawai takbir keliling. Eh sekarang anak saya sudah ikut. Waktu memang cepat sekali bergulir.

Untunglah saya besok pas libur saat malam takbiran, sehingga bisa nganter anak istri untuk ikut meramaikan suasana malam takbiran.

Silahkan memberi komentar