Mulai 1 September 2012, bengkel JOKER999 Concat, pindah tempat

Mendapat sms dari owner joker999 concat, bahwa mulai 1 September 2012, bengkel spesialis pulsar ini pindah tempat sbb.

Jl. Asem Gede no.13 ruko krangkungan condong catur (depan SD sarikarya)

Ancer2nya klo dr bengkel lama ke utara, nanti ada pertigaan yg ada bengkel BMW wisan ambil kanan.lurus terus sampe ketemu SD di kiri jalan, posisi bengkel seberang SD persis.

Jadi silahkah besok langsung ke alamat yang baru ini.

Posted from WordPress for Android Samsung Galaxy 5 by hadiyanta

motuba alias mobil tua bangka alias mobil lawas

Dari berbagai grup FB yang saya menjadi membernya, memang di grup fb koboys yang paling seru yang saya ikuti detik demi detik baik update status maupun komennya, dan yang membuat grub fb koboys ini tidak membosankan, karena hampir semua topik bisa kita bicarakan disini, agak aneh mungkin jika mengingat fb koboys adalah wadahnya blogger dan komentator yang basicnya para penggila motor roda dua 😀

definisi motuba

Topik yang dibincangkan mulai dari yang ringan sampai yang kelas berat, dari yang guyonan sampai yang serius, dan saat ini yang sedang asyik adalah topik MOTUBA, alias mobil tua bangka. Mungkin karena beberapa member koboys saat ini perkembangannya sudah punya anak-anak kecil lebih dari satu, sehingga kalau kemana-mana rasanya gak enak saja kalau tidak bareng satu keluarga bisa diangkut, memiliki mobil sendiri semacam tuntutan kebutuhan, bukan sekadar keinginan gaya-gayaan. Berhubung dana yang ada rata-rata kisaran 20-40 juta, maka pilihan mobil bekas yang tua, mau tidak mau menjadi alternatif yang kudu diambil. Bagi anda yang punya dana ratusan juta mungkin “tidak senikmat” kami dalam memilih milih mobil yang sesuai kantong kami yang pas pasan 😀

http://2brk.wordpress.com/2012/06/09/all-about-motuba-dedicated-for-ki-demang-yb/

vantrend salah satu motuba yang hangat diperbincangkan di fb koboys

Jadilah sekarang di grub fb koboys ramai diskusi untuk nyari mobil tua yang sesuai kebutuhan dan dana. Inilah enaknya banyak sedulur, sehingga berkumpul berbagai macam pengalaman yang bisa menjadi acuan agar tidak salah pilih, dan meminimalkan kesalahan pilih dalam membeli mobil tua.

Tercatat om yudi batang blogger horror, om azizy horee, dan om Sudar yang sudah beli motuba. Tidak lupa tentu saja bapak motuba koboys yaitu simbah Muhsin Bonsai.

Bapak motuba koboys

Saya sendiri menjadi keracunan untuk memiliki motuba, tidak lain dan tidak bukan karena memang kebutuhan, dengan dua anak maka mobil minimal 4 seat kursi cukuplah bagi saya, sudah banyak pilihan yang ditawarkan dari sedulur-sedulur koboys, tetapi berhubung saya tidak kesusu dalam artian maksimal mungkin 2 bulan sebelum lebaran tahun depan adalah target saya punya motuba.

Pertimbangan beli motuba

pertimbangan motor terkencang ganti motuba

Sejenak lupakan hiruk pikuk motor motor baru, terutama motor batangan yang harganya diatas 40juta, lebih realistik beli mobil memang, yach semoga saja niat saya ini segera bisa terlaksana. Ini adalah niat untuk lebih menyayangi keluarga. Biarlah motor saya si black coyote asal sehat dan bisa diajak  riding naik turun gunung dengan nyaman. mau apa lagi?

om Yudi Batang lagi belajar nyetir 😀

kapan ya ada undangan launching motuba dari pabrikan wkwkwk ya kagak bakal ada!

Mari makin kita jejali kota jogja dengan mobil tua 😀

Oh iya di awal tadi saya bilang di grub fb koboys memang bisa diskusi dari yang ringan sampai yang serius, ini nih salah satu buktinya salah satu diskusi yang komentarnya saja sampai menembus 2.572 sampe pegel dah baca komentar dari awal sampai akhir.

bahasan yang ringan agak serius dan rada guyon di fb koboys 😀

* grup fb koboys bersifat rahasia, jadi tidak tidak bisa diakses selain member.

saat lebaran 1433 H, jalanan jogja full, jalur data mobile selular juga full

Kebetulan lebaran tahun ini 1433 H atau 2012, saya hanya libur pas lebaran hari pertama saja 😦 , selebihnya masuk kerja. Pas berangkat pagi hari tanggal 20 Agustus 2012, lebaran kedua, jalanan di ringroad barat dan selatan sangat sepi, tetapi saat naik piyungan-patuk Gunungkidul, sudah terasa padat tapi lancar. Ini karena masih pagi sekitar jam 7:30 sehingga para pemudik dan orang-orang yang bertujuan silaturahmi kesanak famili belum pada keluar.

Tikungan Radio GCD 98,6 FM

Pulang di hari ketiga kisaran jam 9 pagi, ternyata kondisi lalu lintas di jalan jogja wonosari tepatnya sebelum perempatan SAMPAKKAN dekat kidfun, sudah padat dan antri karena ada lampu lalu lintas, saya pakai pulsar untungnya masih bisa menyusuri badan jalan sebelah kiri yang masih tanah, dan pelan-pelang maju menuju lampu merah. Saya putuskan untuk pulang lewat perempatan Sampakan keselatan (belok kiri dari arah Wonosari), ternyata jalan sangat lenggang, saya bisa memacu 80kpj dengan santai, beda banget tentunya dengan jalan raya Jogja-Wonosari yagn pasti apdat merayap. Umumnya orang memang tidak tahu ada jalan-jalan alternatif di jogja, sehingga jalan utama menjadi full. Jalan yang saya lalu ini akan tembus ke imogiri, nanti ada pertigaan, kalau imogiri lurus, harus belok kanan ke arah bantul, nanti akan tembus jalan PLERET, setelah sampai pertigaan jalan pleret, saya ambil kanan, lalu maju sekitar 1 km, nanti ambil kiri di perempatan pertama, ini akan melalui Wirokerten, lurus kebarat nanti akan tembus jalan Imogiri Timur, kalau keutara nanti sampai terminal Giwangan. Pada perempatan jalan imogiri timur ini saya ambil lurus saja demi menghindari lampu merah di perempatan ringrioad selatan Terminal Giwangan. Lurus kebarat kira-kira 1,5 km nanti ada perempatan, saya ambil kekanan (arah utara) akhirnya saya masuk dapat lagi ringroad selatan, ambil kiri masuk jalur lambat untuk sepeda motor.

Perempatan Patuk, lurus ada mobil box putih menuju Wonosari, kiri ada truk itu ke Gunung Nglanggeran

Beda lagi saat saya berangkat sore hari kisaran jam 17 sampai di jalan Jogja-Wonosari sebelum pasar Piyungan ada bank BPD yang sudah samsat online, nah ambil kiri saja di pojok BPD, terus saja keutara ikuti jalan aspal, nanti belok kanan sekali lalu belok kiri sekali lalu lurus keutara lagi nanti akan ketemu pertigaan jalan di perumahan Piyungan, ambil belok kanan, lurus saja nanti akan ketemu perempatan jalan Piyungan Prambanan, hati hati di perempatan ini, untuk naik ke wonosari, ambil lurus saja, akan terlihat dikejauhan bukit memanjang dan ada banyak tower tv, tujuan saya adalah ke komplek pemancar tv ini, terus saja ikuti jalan besar menuju bukit, jalannya lurus, sampai akhirnya nanti ada jembatan besar dan jalan belok kiri, tapi ambil saja yang lurus, jalan kecil aspal menanjak, cirinya di pojokan pertigaan ada bengkel sepeda motor yang jualan sparepart bekas motor. naik terus saja ikuti satu satunya jalan aspal ini, nanti akan sampai di dekat balai desa Ngoro-Oro, ambil kiri sudah ketemu BTS indosat di sisi kiri jalan. Kalau mau ke wonosari bisa lurus ketimur menuju gunung langgeran, nanti belok kanan ke gunung langgeran, akan melalu sisi barat gunung langgeran, lurus keselatan nanti akan sampai SAMBIPITU, ini sudah masuk jalan Jogja Wonosari, setidaknya bisa menghindari kemacetan di tanjakan Piyungan-Patuk.

Pos Lalu Lintas Patuk GunungKidul

Untuk soal jalur data mobile lewat HP, karena saya pengguna android yang sangat mengandalkan jalur data yang lancar, pada saat lebaran kemarin sempat juga jalur data sangat lambat, bahkan hari sabtu 24 Agustus 2012, sempat tidak bisa digunakan, padahal saya pagi jam 9 mau nunggu mas Sapto Anggono, sedulur koboys jakarta yang mudik ke wonogiri dan mau main ke jogja, saat di kantor saya nebeng wifi kantor, dan bisa memantau pergerakan mas Sapto via LATITUDE, tapi begitu keluar kantor mau pakai jalur data mobile indosat saya, ternyata tidak bisa sambung dan malah tidak aktif. akhirnya saya sukses kehilangan jejak mas Sapto, yang ternyata sudah melewati depan Pos Lalu Lintas Patuk, sampai piyungan, dan akhirnya balik ke atas lagi, malah mas Sapto sampai ke kantor saya yagn berjarak 5 km dari Patuk tempat saya menunggu. Akhirnya setelah 1 jam lebih menunggu, kami bisa bertemu. Saat itu memang jalur data macet, dan telepon juga tidak bisa.

Pada dasarnya jalur data internet itu hampir sama dengan jalur lali lintas mobil motor, kalau kapasitas jalur data internet yang tidak ditambah tetapi penggunanya bertambah banyak, maka akan macet juga.

Kang Sapto Anggono silaturahmi di rumah juragan CBR Alrozi

Setelah ketemu mas Sapto, kami lalu ke bantul lewat Dlingo, lalu turun menuju Pleret, lanjut barat terus ke Jejeran tembus jalan Paris, lalu mampir ke rumah Alrozi. Lalu lanjut ke rumah mas Irawan. Disini kami akhirnya koboys kopdar dengan mas Bagus yang dari kartasura, juga ada begawan gora.

Beginilah suasana lebaran, saat jalur lalu lintas macet, saya bisa mencari jalan alternatif, tetapi saat jalur data mobile internet macet, saya tidak bisa mencari alternatif, mau pakai kartu GSM lainnya kok males.

Begawan Gora, Abon Sapi, hadiyanta, Sapto Anggono *yang motret juragane 64120 NG

baru terasa sekarang manfaat RINGROAD JOGJA

Seingat saya, ring road jogja dulu dibuat saat jaman presidennya masih pak Soeharto, saya gak ingat pasti tahunnya, nyari di google belum ketemu. Pastinya bukan pekerjaan yang mudah untuk membebaskan tanah seluas itu untuk membuat 4 lajur jalan, keliling jogja pula. Tetapi memang jaman pak Harto dulu, beliau punya power sehingga bisa mengatasi gejolak yang ada.

Ringroad dan outerroad jogja *Foto dari om TigerPiceks

Tahun 1998 saat saya kuliah akhir, ringroad masih sepi. Tahun 2001 ketika saya diterima kerja di wilayah GunungKidul dan kadang lewat ringroad barat dan selatan rutenya, terasa sekali ringroad amat sepi, baik itu kendaraan roda dua atau roda empat. Baru kisaran tahun 2005 keatas saja, motor terasa semakin banyak memadati jalur lambat ringroad yang memang diperuntukkan bagi motor.

dalam proses cor

Cor tebal dua lapisan

Nah saat ini pas hari hari lebaran 1433 H bertepatan dengan tahun 2012, ternyata barus terasa seklai manfaat ringroad, terutama yang saya lihat adalah ringroad selatan dan barat. Baru kali ini saya lihat ringroad full mobil dan motor, meskipun begitu masih bisa lancar jalannya, paling agak terlihat melambat dan mengantri saat di lampu bangjo (traffic light). Minimal untuk mobil atau motor yang hanya akan melewati jogja, memang lebih baik lewat ringroad, jangan sampai lewat tengah kota, atau akan kena macet.

cor didinginkan dengan karung goni yang diberi air

Yang saya salut adalah kira-kira sebulan sebelum puasa 1433 H, ringroad selatan dibenahi, aspal yang jelek dikupas, lalu diaspal ulang, dibagian trafik light yang utnuk berhenti mobil motor di cor denga semen yang tebal dan kuat, mungkin maksudnya biar awet, karena kalau hanya aspal, kadang kalau pas siang hari kena panas menyengat, aspalnya menjadi empuk, dan saat mobil berat berhenti pas diatasnya karena pas kena lampu merah di lampu bangjo/abang ijo (trafik light) menjadikan aspal kalah dan tidak kuat, sehingga gampang rusak.

simpang empat ringroad jalan parangtritis (24/08/2012)

Salutnya saat lebaran H-7 semua pekerjaan selesai, ringroad selatan terlihat mulus, dan lancar dilalui oleh para pemudik. Mungkin daerah lain perlu menyontoh jogja dalam pemeliharaan jalan, sehingga saat lalu lintas lebaran, jalan sudah mulus dan tidak ada pekerjaan jalan yang mengganggu dan malah bikin macet.

Untuk outer road, yang saya dengar adalah dari Prambanan-Piyungan-Sampakan-tembus ke Palbapang Bantul, lalu lewat pinggiran kali progo keutara tembus peraempatan Sedayu. Saya kira akan sangat bagus juga kalau outer road ini terlaksana, jadi misalkan yang dari arah solo mau melewati jogja, bisa lewat outer road langsung sampai ke Sedayu langsung dapat jalan Wates. Untuk yang sedayu sampai Palbapang Bantul, jalan sudah dilebarkan dan mulus, tapi menurut saya masih kurang lebar, tetapi memang kendala pembebasan lahan tampaknya berat juga kendalanya.

Kalau outer road memang jadi kenyataan, saya akan enak untuk ke kantor, karena bisa lancar sampai Piyungan 😀

bantu teman nawarin Rumah Joglo apik dan asri di Sedayu Bantul

Ceritanya kemarin teman saya semasa SMP di facebooknya minta tolong untuk mewartakan rumah JOGLO yang sedang dibangun olehnya dan sekarang sudah mencapai tahap finishing, sehingga beberapa minggu kedepan insya Allah sudah siap jual dan siap dipakai. Tadi pagi sekalian saja saya potret-potret dan melihatnya langsung, agar bisa saya deskripsikan dengan benar.

Tampak dari depan saya foto dari kampung barat jalan aspal

tampak depan lebih dekat

Tampak dari sisi selatan saya foto dari dekat jembatan

Tampak sisi selatan, saya foto dari depan pintu gapura

Letak rumah ini di kecamatan Sedayu Bantul. Tepatnya di dusun Bandut Lor, Argorejo, Sedayu, Bantul, Jogja. Kalau dari lampu Traffic Light Ringroad Gamping, Jalan Jogja-Wates, silahkan kebarat kearah Wates, 6 kilometer, nanti akan ketemu lampu Traffic Light pertama yaitu di depan POLSEK PEDES. Ambil sisi kiri saja di Traffic Light Polsek Pedes ini untuk persiapan belok masuk ke kiri, karena tinggal maju 200 meter, nanti akan ketemu pertigaan, ambil belok kiri (keselatan). Pertigaan ini letaknya di pojok timur komplek PLN Sedayu. Ikuti jalan aspal keselatan disamping PLN Sedayu sampai masuk dusun Bandut Lor, ikuti terus saja sampai kiri jalan ada TK Budi Mulia Dua, pelan-pelan saja karena rumah Joglo tinggal 200 meteran di kiri jalan, sebelum jembatan. Jarak dari pertigaan PLN SEDAYU Jalan Jogja-Wates sampai ke Rumah Jogjlo adalah 700 meter.

Baca lebih lanjut

HIRIKO mobil lipat bertenaga listrik dengan dua tempat duduk yang sangat menarik

Takjub melihat mobil listrik yang bisa dilipat di KABAR PASAR di tvOne jam 09:30 hari ini saat lebaran idul fitri kedua, lalu saya coba cari tahu melalui google tentang HIROKO ini dan akhirnya ketemu juga beritanya disini.

Nama Hiroko berasal dari kata Basque  yaitu Hiri yang artinya “kota” dan kotxe yang artinya “mobil”, jadi mungkin maksudnya memang mobil untuk dalam kota sehingga konsep dasarnya mobil ini dibuat untuk digunakan dalam kota dan bisa dilipat agar bisa menghemat tempat parkir, panjang HIROKO adalah 100 inci (2,5 m), dan saat parkir bisa dilipat bisa menjadi 60 inci (1,5 m).  Hiriko merupakan evolusi dari proyek citycar MIT, bekerja sama dengan Denokinn (Pusat Basque untuk Inovasi) dan sebuah konsorsium bisnis dari Spanyol.

Yang unik dari mobil ini adalah pada setiap roda sudah terintegrasikan dengan motor, kemudi aktuator, suspensi dan pengereman, saya lihat tadi saat tayang di tvOne bahkan bisa berjalan kesamping dan memutar. Untuk urusan menambah dan menurunkan kecepatan juga terbilang unik, dengan menekan kemudi kedepan, maka mobil akan bertambah kecepatannya, lalu jika kemudi ditarik kebelakang maka kecepatan akan menurun.

Mobil HIROKO ini sepenuhnya bertenaga baterai dengan kisaran satu kali charge bisa dipakai untuk 75 mil (120 km), andai kata kuat untuk naik tanjakan Gunungkidul asyik juga punya mobil ini, karena jarak pulang pergi saya ke kantor hanya 80 kilometer saja.

Yang unik lagi adalah pintu mobil ini ada di windshieldnya yang bisa dibuka keatas, jadi yang mau naik mobil ini, masuknya lewat depan.

dilipat biar irit tempat parkir *foto dari http://www.gizmag.com/hiriko-folding-electric-car/21506/

Kabarnya Mobil Listrik Hiriko dijual £ 11.000 (US $ 17.430), dengan dolar terhadap ruapiah yang kisaran Rp. 9.500, maka jika dirupiahkan hari ini, harga mobil ini kisaran Rp. 165 juta, mungkin masih terlalu mahal untuk ukuran Indonesia.

videonya bisa dilihat disini http://www.youtube.com/watch?v=HnNHMw9QrVY&feature=fvwrel

Sebenarnya tujuan saya menuliskan tentang  mobil ini, adalah untuk memberikan inspirasi bagi bangsa kita, mungkin anak-anak SMK dan tentunya para mahasiswa terkait misal dari teknik elektro, teknik mesin, desain dan sebagainya, bersatu untuk bisa beralih berfikir dan action untuk membuat mobil listrik sendiri yang efisien, bentuknya menarik, harga terjangkau. Sering kali kita lihat mobil konvensional yang sekarang umum berjalan, dengan banyak tempat duduk, dan kebanyakan nganggur tempat duduknya, hanya sopir dan satu penumpang, jadi bukan alasan jika dua tempat duduk seperti mobil HIRIKO ini nantinya tidak laku. Mungkin perlu ditekankan kalau bisa memang untuk substitusi sepeda motor yang wajarnya motor itu memang untuk dua orang, jadi jika kita bisa membuat mobil listrik semacam ini, dengan harga maksimal 20juta dan syukur-syukur dibawahnya, saya kira akan banyak orang yang realistis untuk membeli mobil ini untuk digunakan didalam kota. Tidak kehujanan dan kepanasan.

Kondisi lalu lintas sekarang ini dan kedepan akan semakin macet, naik motor saja hanya bisa maksimal 50kpj jika diperkotaan. Sehingga mobil listrik yang didesain maksimal 60kpj untuk mengejar efisiensi listrik saya yakin bukan menjadi kendala.

Jadi marilah kita isi kemerdekaan ini dengan berkarya dengan visi kedepan yang masuk akal, efisien dan bisa diterapkan. Merdeka!

kreasi peserta takbir keliling 1433 H IPPS – bagian 3

Kreasi yang bagian tiga ini kategori bangunan dan benda. Ada Kakbah, bedug, masjid dan tugu. Yang paling rapi pembuatannya adalah masjid dari jamaah KedungGalih, masjid ini dibuat dari gabus, dan sangat rapi dan detil pengerjaannya, dan tampaknya kokoh dan kuat juga, terbukti sampai selesai takbiran tidak ada yang rusak. Untuk Tugu, sepertinya merupakan replika tugu jogja, dan yang paling mirip yang paling bawah, sampai ada tulisan prasasti jawa dan tidak lupa ada symbol bintang davidnya juga.

kakbah

bedug

masjid

masjid

tugu

tugu

tugu

kreasi peserta takbir keliling 1433 H IPPS – bagian 2

Kategori kedua adalah tentang transportasi dan peralatan. Ada bahtera, mobil sport, perahu, sepur, traktor, tank, dan bis

bahtera

super sport car

bahtera

lokomotif

tank

traktor

bis

kreasi peserta takbir keliling 1433 H IPPS – bagian 1

Sudah menjadi tradisi sejak saya kecil dahulu, bahwa disetiap kali lomba takbir keliling di desa Sumbersari, selalu ada kejutan-kejutan kreasi seni dari peserta. Dulu saat saya masih SD saya ingat betul, kamilah dari jamaah masjid Almuttaqien Tiwir yang membuat kakbah super besar, sehingga saat itu agak kesulitan membawanya, apalagi bisa kesangkit pepohonan disepanjang rute takbiran.

Untuk kreasi seni takbir keliling kali ini, saya bagi dalam tiga ketegori. Kategori pertama adalah tentang binatang dan manusia. Jadi monggo silahkan dinikmati.

gajah

Burung Ababil

barong

naga

dinosaurus

merak

naik haji yuk

Jamaah masjidku Juara I Takbir Keliling 1433 H

Sudah menjadi acara rutin tiap malam lebaran idul fitri di desaku Sumbersari ada lomba Takbir Keliling. Bagi mayoritas anak-anak kecil sampai remaja, ini adalah acara yang sangat ditunggu dan menyenangkan, saya pribadi masih mempunyai memori kuat ketika kecil dulu kisaran tahun 1980 saat SD ikutan acara takbir keliling ini, sangat berkesan dan menyenangkan. Nilai positifnya adalah membuat para anak-anak dan remaja menjadi kompak dan bisa belajar untuk kerjasama, belajar organisasi, belajar berkreasi, belajar untuk kompak.

Mulai awal puasa, biasanya jamaah masjid kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara lomba takbir keliling ini ditengah kesibukan rutin seperti takjilan, tadarus, pengumpulan dan pembagian zakat, semuanya berjalan beriring dan terorganisasi dengan sangat baik.

Bahkan untuk ibuk-ibuk yang ikut takbir keliling 1433 H kali ini, sudah jauh sebelumnya menjahitkan pakaian khusus untuk seragam diacara takbir keliling ini, kesemuanya swadaya, dari membeli kain yang Rp. 50.000 per potong, dan ongkos menjahitkan yang kisaran Rp. 60.000, jadi untuk ibuk-ibuk sudah pasti minimal mengeluarkan uang swadaya Rp. 110.000 untuk acara lomba takbir keliling kali ini.

Para remaja mempersiapkan kreasi seni sebagai pelengkap lomba takbir keliling ini dengan membuat gajah dan burung, serta kakbah. Ini adalah sebagai penjabaran kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW saat kakbah diserang pasukan gajah, tapi ditolong oleh Allah dengan mengirimkan burung Ababil yang bisa mengalahkan kawanan gajah.

Piala

Tidak lupa para remaja putra juga mempersiapkan sound system, lampu, genset, gerobak logistik, pembuatan oncor, penyiapan lampu petromax dll. Untuk para remaja putri, mempersiapkan pernak pernik untuk detil hiasan baju dan kostum yang akan dipakai semua peserta. Jadilah semua ini membuat kesan mendalam dan membuat kekompakan di jamaah kami. Kami memang memadukan teknologi modern yaitu genset dan lampu serta soundsystem yang mamadai, tetapi tidak lupa kami tetap memakai oncor dari bambu dan memai lampu petromax untuk membuat kesan klasik, sebagai mana saya 30 tahun yang lalu kisaran tahun 1980 ikut acara takbir keliling ini.

Bapak camat Moyudan, menyalakan oncor kepada masing2 komandan regu

Jumlah yang ikut takbir keliling dari jamaah kami kurang lebih ada 250 orang. Untuk takbir keliling memang ada dua kategori, yaitu Kategori A untuk yang jumlah pesertnya lebih dari 100 orang. Kategori B untuk jumlah peserta yang kurang dari 100 orang. Sengaja ini dibuat dua kategori agar lebih adil dalam penilaian.

Ibu Hj. Jumanah (kiri) dan Ibu Lurah Sumbersari (kanan)

Untuk rute yang ditempuh memang tidak terlalu panjang, yaitu dari Lapangan Sumbersari lalu kebarat menuju dusun Sombangan, keselatan menuju dusun Nglahar, lalu ketimur menuju dusun Tiwir dan Blendung, lalu keutara melewati depan Kalurahan Sumbersari melewati dusun Papungan dan sampai perempatan Krempyeng kebarat menuju Lapangan Sumbersari kembali.

pasukan kipas sedang beraksi

anak putra

Acara takbir keliling dilepas oleh Bapak Camat Moyudan kurang lebih pukul 20:30 dan peserta pertama tiba kembali di lapangan sektiar jam 22:00. Saat peserta terakhir dilepas dari Lapangan Sumbersari, ternyata peserta pertama sudah sampai di Perempatan Blendung. Biasanya jamaah masjid Gamplong, Karang Kemasan, Menulis, serta Sedayu ikut serta, tapi kali ini tidak ikut, mungkin jika mereka ikut dan rutenya tetap seperti diatas, bisa jadi rombongan terakhir dilepas, rombongan pertama sudah sampai di lapangan.

Mbah Ngadiyono dan Mbah Ponijo

Untuk takbir ini, jamaah kami dipimpin oleh mas Fitri, anak muda penuh semangat yang merupakan juragan Las. (masih singgle lho), untuk bapak-bapak di pimpin oleh duet paman saya, Bapak Ngadiyono dan Bapak Ponijo. Untuk Ibuk ibuk dipimpin oleh Ibu Hj Jumanah, untuk anak-anak diorganisir oleh para remaja putra dan putri semuanya.

lampu petromax yang biasanya untuk nyuluh belut (mencari belut di sawah)

om Fitri komandan jamaah kami

kompak

gerobak logistik untuk membawa makanan, spare oncor, minuman, dll

Alhamdulillah jamaah kami mendapat juara I kategori grup A, piala bergilir yang tahun lalu kami bawa pulang, sekarang kami bawa pulang kembali, ada juga hadiah piala tetap dan uang pembinaan.

Kalau dihitung-hitung biayanya mungkin total bisa habis 5 jutanan, tetapi apalah artinya uang, jika dibanding dengan kekompakan dan kebersamaan serta kedekatan hati jamaah kami di masjid. Juara dan piala adalah bonus tambahan.

wellcome home

Sampai ketemu tahun depan di lomba takbir keliling 1434 H.

tidak lupa memungut sampah bekas bungkus makanan kami di lapangan sebelum pulang