tadarus romadhon 1433 di masjidku

Inilah suanana tadarus selepas sholat tarawih berjamaah di masjid saya. Dimulai kira-kira jam 20:30 dan berakhir sekitar jam 21:45, satu malam biasanya hanya satu Juz saja.

Pesertanya dari bapak-bapak, ibuk-ibu, remaja putra dan putri, ada juga remaja putra yang kebagian mengambil makanan ringan dan minuman ke rumah jamaah yang mendapat giliran memberinya untuk tadarus.

Jaman saya kecil dulu ada jaburan, yaitu makanan setelah sholat tarawih, tetapi sejak saat saya remaja, saya rubah dan alihkan untuk snack dan minuman bagi para anggota pengajian yang tadarus.

Ibu ibu

remaja putra pada mempersiapkan minum dan snack 😀

disantab selepas tadarus

pemilik warung pakai kemeja biru 🙂

Black Coyote General Check Up di joker999

image

hari ini sepulang dari kantor, saya langung menuju bengkel joker999 di concat, untuk general check up black coyote saya, karena sejak ditambahi oil cooller oleh kang widyo, kok rada aneh suara mesin BC, balancernya tidak nguing nguing. terus kemarin sepulang dari pringsewu, kebetulan begawan gora ada dibelakang saya, dan saat berhenti di bangjo, begawan bilang oli saya kebakar lumayan cepat. dan memang sejak pasang oil cooler, saya sudah nambah oli sekitar 500ml. terlihat juga ada jelaga hitam di lubang knalpot.

image

si BC langsung ditangani ma INDRA dan saya bilang kalo perlu dibongkar, maka bongkar saja mesinnya. dan memang langsung dibongkar oleh mas indra. mungkin seharian ini nanti saya akan nunggu sampai kelar. tadi mas didik sempat sms mau nyusul saya ke joker, mas didik adalah koboys jogja pemilik pulsar 200 merah.

image

tadi terlihat filter olie sangat kotor, entah kotoran dari mana. yach semoga saja nanti pulsar saya jadi lebih sehat lagi.

image

oh iya saya juga mendapat kaos kehormatan dari bengkel joker, kaos biru seperti yang dipakai para mekanik 😀

image

Posted from WordPress for Android Samsung Galaxy 5 by hadiyanta, typing by treq tablet basic2

jadikan Jogja makin Istimewa dengan swasembada LELE tahun 2013

Inilah manfaat positif dari berteman, jadi punya banyak teman dengan berbagai latar belakang ilmu, dan kali ini saya beruntung bisa kenal dan berteman dengan kang mas BAYUMURTI HARYOKUSUMO, yang ternyata beliau adalah penggiat budidaya lele di Sleman khususnya, dan Jogjakarta ini umumnya. Pertama ketemu mas Bayu karena mengantar Lingga Asmarantaka, yang katanya ke Jogja pingin belajar beternak lele ke mas Bayu. Kebetulan rumah mas Bayu dekat dengan rumah saya, kira-kira 15 menitan numpak pulsar agak kencang dikit 😀 Setahu saya mas Bayu ini member prides, tapi memang belum jodoh ketemu saat saya menghadiri ultah prides di SALATIGA dulu. Sayapun member prides online, tapi memang rada pasif.

Mas Bayu adalah salah satu pengurus perkumpulan peternak lele di Jogja, dari beliau saya mendapatkan data-data dan angka-angka yang real dan fantastis bagi saya, dan ini saya sudah ijin beliau untuk share di blog dengan harapan bisa dibaca banyak orang lagi.

Untuk komunikasi via facebook bagi peternak lele, bisa gabung di grup facebook

BUDIDAYA LELE YOGYAKARTA

Mas Bayu dan teman temannya punya program “SWASEMBADA LELE 2013” Program ini adalah sebagai jawaban atas keresahan beliau melihat nasib petani/peternak lele di jogja yang kurang sejahtera dan kurang punya bargaining di pasar, dan untuk meningkatkan daya beli lele konsumsi di tingkat rumah tangga. Artinya para peternak menjadi sejahtera, dan harga jual lele ke konsumen juga bisa stabil terjangakau.

Data menarik tersebut adalah faktanya permintaan lele konsumsi di Jogja 15-20 ton per hari. Harga jual petani ke pengepul kisaran Rp. 11.500 – Rp. 12.000 (idealnya), tetapi prakteknya masih banyak yang diinjak-injak pengepul dengan harga dibawah itu. Sementara itu harga jual pengepul ke pasar di atas 14-15ribu. Jumlah lele konsumsi per kg ada yang 7-8 ekor, ada pula yang 9-11 ekor.

Salah satu syarat dan cara menuju SWASEMBADA LELE 2013 adalah perlu percepatan pengadaan benih lele konsumsi. Hitungannya dengan permintaan konsumsi sehari 15-20 ton, artinya dibutuhkan pasokan benih untuk dibesarkan sebanyak 150.000 sampai 200.000 ekor benih per hari, jumlah yang fantastis bukan. Artinya dalam sebulan ada perputaran uang 6.3 milyar dari ikan bernama LELE ini di Yogyakarta. Lantas siapa yang menikmati hal tersebut? petani/peternak lele? kenyataanya adalah bukan!

Saya ingat sekitar tahun 1990an di dusun saya juga mengalami booming peternak lele, hampir semua orang punya kolam lele, dan saat itu beternak lele memang mudah dan menguntungkan. Saya rasakan ekonomi mereka yang beternak lele juga meningkat, saya ingat pernah mburuh bikin kolam ikan lele di sawah selatan dusunku. Saat itu ada juragan lele yang mau membeli dan menyediakan pakan berujud pelet, petani tinggal sediakan kolam dan membesarkan lelenya, tetapi badai itu datang juga, yaitu ketika harga pelet pakan lele melonjak, sehingga tidak ada margin keuntungan lagi saat beternak lele, padahal saat masa jaya dulu, sampai ada truk tronton dari pabrik pakan ikan lele langsung supply pelet ke juragan lele di kampung saya. Saat ini ibaratnya tinggal 10% mungkin peternak lele yang masih bertahan di dusunku.

Tambahan informasi bahwa pengelolaan kolam lele milik mas Bayu ini sedemikian rupa, sehingga air kolam tidak bau dan tidak gatal jika kena kulit kita. Menurut mas Bayu penting banget untuk menguasai ilmu memelihara air agar tidak bau, baru kemudian bisa beternak memelihara lele. Hal ini saya benarkan sekali, karena saya sendiri mengalami saat musim kemarau, tetangga yang punya kolam lele, ternyata airnya jadi bau dan berhembus sampai kerumah saya yang ada di utara kolam lelenya, mungkin karena jarang ganti air atau sebab yang lain.

Anak-anak saya adalah penggemar lele, mudah sekali kalau mau bikin gemuk anak-anak saya, asal dibelikan lauk lele maka akan lahap sekali makan mereka, dan ajaibnya selalu saja ada lele dijual di warung pagi penjual bubur milik tetangga. Lele memang lauk enak dengan harga terjangkau. Saat saya kecil dulu kisaran tahun 80an, lele alami masih banyak di sungai dekat rumah saya, rasanyapun gurih. Kemudian datang lele dumbo, dan lele lokal perlahan hilang. Lele lokal di sungai itu warnanya hitam pekat, kalau lele dumbo cenderung agak terang. Lele lokal kalau patilnya ke tangan saat nangkap, racun/bisa di patilnya sangat menyakitkan. Entahlah kalau lele dumbo sepertinya tidak terlalu menyakitkan.

Sangat penting bagi para peternak untuk bersatu dalam satu wadah agar bisa lebih terorganisir, dan punya power untuk bargaining dengan pemerintah dan pedagang. Para peternak lele harus sadar data dan fakta bahwa kebutuhan lele di jogja ini belum bisa disediakan secara swasembada oleh peternak Jogja sendiri, maka adalah aneh jika lele peternak jogja misal bisa dipermainkan harganya oleh pedagang, logikanya lele produksi jogja pada akhirnya tetap lebih murah dari lele produksi luar jogja, minimal dari perbedaan ongkos transport dibanding lele dari luar daerah. Sehingga harapan kedepan peternak selalu bisa menjaga harga jual lelenya dalam margin keuntungan yang layak. Tidak bisa dipermainkan pedagang dan tengkulak lagi. Saya tahu bahwa kendala beternak lele ini kadang hanya sebagai “samben” bukan sebagai profesi utama. Inilah mungkin yang perlu dibenahi mental dari peternak sendiri dulu, bolehlah samben, tapi kudu serius. Selamat berjuang mas Bayu dan teman-teman, bangsa ini tergantung pada petani dan peternak seperti anda-anda semua, semaju apapun suatu bangsa, tetap butuh makan dan lauk tiap hari.

Akhir kata, bukan saatnya bersaing antar kelompok-kelompok peternak lele di jogja, karena serapan pasar lele masih jauh dari yang peternak bisa hasilkan untuk jogja, saatnya bersatu untuk menjadi kuat dan berdaya juga makin sejahtera.

Peluang PH dalam era televisi digital DBV-T2 di Indonesia

Tidak lama lagi, mau tidak mau, Indonesia harus menggelar juga teknologi pemancar TV teresterial free to air alias televisi gratis lewat pemancar menggunakan teknologi DVB-T2, standard yang dipakai oleh mayoritas negara-negara di dunia.

Keuntungan paling gampang dilihat adalah, bahwa besok saat tv digital teresterial digelar, maka akan ada 72 tv bersiaran bersama di tiap wilayah. Bandingkan dengan sekarang yang kisaran 10-15 tv saja per daerah.

Besok saat DVB-T2, ada dua kelompok usaha, yang pertama adalah kelompok perusahaan penyedia siaran, yaitu menyediakan tower dan pemancar disebut NETWORK PROVIDER, lalu ada perusahaan tv yang disebut CONTENT PROVIDER, yaitu penyedia isi siaran. Content provider ini besok tinggal menyewa kepada NETWORK PROVIDER untuk menyiarkan ISI SIARAN TV miliknya. Masing-masing bsia fokus di bidang usahanya, yang network provider fokus menyediakan peralatan pemancar yang bagus, yang content provider tinggal fokus membuat acara yang bagus.

Jadi saat ini untuk tv tv yang siarannya sudah mayoritas acaranya bikinan sendiri, akan lebih siap menghadapi era tv digital. Terutama acara-acara bikinan sendiri yang unggul dan ditunggu pemirsa tv. Jika melihat trend saat ini banyak acara yang hanya mengambil video di youtube, maka tv-tv seperti itu kelak akan kesulitan untuk membuat acara sendiri untuk mengisi 24 jam tayangan tvnya. Kenapa demikian, karena internet makin lama makin cepat, dan orang misal ber hp android akan gampang banget untuk nonton langsung streaming video youtube di hpnya.

Paling menarik adalah dengan 72 TV siaran bareng di tiap daerah, maka peluang PH untuk membuat dan memproduksi sebuah program acara sangat terbuka lebar, bisa dibayangkan sendiri secara hitungan kasar ada 72 X 24 per hari dari tv CONTENT PROVIDER yang butuh acara untuk mereka tayangkan, bisa ambil satu jam saja tiap hari sudah sangat baik. Semua hal mungkin bisa kita kemas menjadi acara yang baik asal bisa mengemasnya dengan menarik.

Inilah peluang nyata bagi orang-orang kreatif untuk segera mulai berpikir dan berkarya, sehingga nantinya saat tv digital teresterial benar-benar sudah digelar, tinggal menawarkan program acara yang sudah dibuatnya, juga membikin acara baru yang dipesan oleh pihak tv CONTENT PROVIDER.

Semangat!

 

Suasana romadhon di masjid dusunku

Alhamdulillah romadhon 1433 Hijriyah telah tiba, yang paling kentara berbeda suasana di masjid dusunku adalah saat pengajian menjelang buka puasa atau disebut takjilan yang diikuti oleh anak anak balita hingga SMP. Melihat banyaknya anak-anak kecil yang ikut takjilan ini, terasa lega hati saya, artinya generasi muda di masjid saya terus tumbuh dan siap memakmurkan masjid.

Dusun saya adalah sebuah dusun dengan umat islam dan umat katholik hampir sama jumlahnya, inilah yang membuat unik dan baik juga indahnya dusun saya. Sebuah dusun yang heterogen tetapi bisa rukun dan kompak, juga toleran. Yang islam atupun yang katholik bisa beribadat dengan nyaman.

masjid kampungku

Takjilan sendiri dimulai pada jam 16 sampai magrib, ditutup dengan buka bersama dengan makan nasi. Biasanya lauknya gule atau telur. Tiap sore dibuat 100 nasi untuk takjilan ini.

Kegiataan lainnya sama seperti masjid umumnya saat ramadhan, yaitu Sholat Isya berjamaah dilanjut kultum lalu dilanjut sholat tarawih berjamaah. Lalu dilanjutkan tadarus Al Quran kira kira sampai jam 22:30.

jadwal selama bualn romadhon

Tentu saja pagi ada jamaah subuh dianjutkan kuliah subuh barang 15 menitan.

Puasa memang memutihkan hati, membersihakan hati, dan hati yagn bersih selalu saja ringan untuk melakukan hal hal kebaikan yang biasanya berat dilakukan saat bukan bulan romadhon.

yang remaja membagikan takjilan

anak anak cowok

dapat kaos dari Lek Djie, sedulur koboys Karanganyar

Beberapa hari yang lalu dapat email dari lekdjie, sedulur koboys dari karanganyar. Tujuannya minta alamat saya untuk mengirim kaos bersablon HADIYANTA :-d

Langsung saya balas dan saya beri alamat kantor saja biar lebih cepat sampai. Dan ternyata siang ini sudah sampai.

Kaos hitam dengan tulisan hadiyanta di depan dan dibelakang ada gambar orang senyum 😀
Tahu saja lekdjie ini kalau saya lebih senang pakai kaos dan celana jins, serta HP android ha ha. Pakai baju cuma kalau ke kantor dan ke masjid serta kondangan resmi saja.

Matur nuwun lekdjie, semoga usahanya tambah lancar dan laris manis.

Tablet android treq basic2 hang dipake anak untung service centrenya bagus

hanya ini yang muncul di layar

Tablet android merek treq basic2 sehari-hari lebih sering dipakai anak-anak saya, keponakan, bahkan anak tetangga untuk ngeGame, sampai sampai layarnya pada gores-gores, tapi untungnya sudah diberi lapisan pelindung, hari sabtu 21 Juli 2012 ditemukan istri saya sudah hang di kamar anak lanang.

Akhirnya hari senin saya bawa ke SSSC tempat servis resmi merek treq, yang beralamat di Gang flamboyan nomer 80, yaitu sebelum Percetakan Kanisius Deresan, nanti ada perempatan, belok selatan. Tablet saya langsung di factory reset, dan normal kembali, tetapi semua data di memori internal hilang. Tidak masalah karena bisa download lagi 😀

bawa kesini, 10 menit beres

Gubuk makan IWAK KALEN spesial wader dan udang di Godean

Alhamdulillah saat puasa hari ketiga, saya berkesempatan untuk buka bersama istri di Gubuk makan “IWAK KALEN” di daerah Godean. Saya datang kisaran jam 17:10 menit, tetapi ternyata tempatnya hampir penuh, tinggal tersisa dua bangku. Ada tempat lesehan disisi barat tetapi sudah dipesan oleh rombongan.

IWAK KALEN secara arti adalah iwak atau ikan yang berasal dari KALEN, kalen adalah sungai kecil di pedusunan yang lebarnya hanya kisaran 1 meteran, kebetulan samping rumah saya ada KALEN, tapi tidak ada ikannya lagi. Tetapi saya kok tidak yakin iwaknya dari kalen beneran, kalaupun memang hasil tangkapan, pasti dari sungai besar. Yang saya masih heran, kok bisa tiap hari mendapatkan stok wader dan udang sebegitu banyak, atau mungkin sudah ada petani khusus wader dan udang untuk mensupplay warung ini. Untuk ukuran wader dan udang memang relatif kecil kecil.

Saya memesan menu seperti foto dibawah ini, tetapi sampai adzan maghrib berkumandang, ternyata menu belum disajikan ke meja saya, untungnya minuman pesanan segera datang untuk membatalkan buka puasa, menunggu kisaran sepuluh menit dari saat azdan maghrib berkumandang, barulah menunya datang. Langsung saja disikat.

Menu yang kami pesan

Wader gorengnya enak dan renyah, dan cukup banyak jumlahnya, begitu pula denga udangnya. Semua disajikan dengan sambel dan lalapan. Tetapi ternyata Mangut Nila pesanan kami, tidak dibuatkan sampai kami selesai makan. Bahkan saat mau membayar, ternyata kertas pesanan kami tidak ada. Memang kondisi saat mau buka puasa sangat sibuk, saya sampai kasihan melihat pelayan yang cuma sekitar 4 orang, hilir mudik mengantarkan pesanan, belum lagi para pelanggan yang terlihat tidak sabar menanti pesanan datang, ada yang aktif ambil sendiri ke dapur, meja sebelah saya malah uring-uringan, katanya mending buka di rumah saja lebih nikmat, batin saya, lha ini kan di warung melayani banyak orang, jadi memang kudu  sabar.  Kalau saya sih saya anggap ini cobaan orang puasa untuk bersabar 😀

Menu gubuk makan ini lumayan komplit dan murah meriah, silahkan bisa dilihat pada foto menu dibawah ini.

menu makanan

Dan ini adalah menu berbagai macam minumannya

menu minuman

Oh iya, gubuk makan ini jika pas bulan puasa, buka dari jam 11 siang sampai habis kira-kira jam 8 malam. Kalau hari biasa, buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Letak gubuk makan ini mudah kok dicari, patokannya dari Perempatan bangjo Pasar Godean, ke timur kearah kota, kira kira 1.600 meteran, yang pasti melewati kantor Kecamatan Godean yang letaknya di selatan jalan, dan juga melewati DEALER YAMAHA (Perempatan Godean-Dealer Yamaha kira kira 1,2km) diutara jalan depan kecamatan, ketimur kira-kira 400 meteran, nanti ada pertigaan menuju utara, di pojok pertigaan ini sudah ada plakat iklan gubuk makan IWAK KALEN. Ambil belok kiri atau arah utara, melewati jalan aspal yang berlubang-lubang, dikanan kiri masih dominan sawah dan beberapa rumah. Terus keutara kira-kira 250 meteran, nanti akan sampai di Gubuk makan yang terletak di kiri jalan, tepatnya ada di pertigaan di selatan jalan dusun. Letak bangunan gubuk makan IWAK KALEN ini memang di pinggir dusun dan di pinggir sawah, jadi dulunya pastilah sawah yang disulap menjadi bangunan semi permanen untuk gubuk makan ini, saat didalam gubuk, maka begitu melihat ke selatan, adalah hamparan sawah.

Kalau dari timur, dari arah jogja, nanti lihat TOKO WS yang ada di utara jalan, lanjut kebarat 200 meteran ketemu perempatan yang kalau keselatan menuju SMA GODEAN, terus lurus kebarat kira-kira 200 meteran, melewati TOKO SEPEDA PEDRO PIT SHOP yang ada di kanan jalan atau utara jalan, mulai ancang-ancang agak ketengah, nanti ketemu pertigaan dengan plakat IWAK KALEN, tinggal ambil belok kanan atau arah utara.

suasana lesehan biasanya untuk rombongan, dengan pemandangan hamparan sawah

pesanan kami, wader, udang, trancam dan ca kangkung

wader goreng, wadenya kecil kecil

udang goreng, tapi saya ternyata alergi udang 😀

ca kangkung murah meriah enak

Kami selesai makan jam 18:15 dan masih antri juga saat membayar, anehnya kertas pesanan saya tidak ada, untung saja saya jujur dan saya bilang pesanan saya ke kasir, memang kesannya untuk lonjakan pelanggan saat buka puasa, warung ini belum begitu siap dan belum begitu pengalaman, yang jelas kurang tenaga kerjanya. Untuk pesanan mungkin tiap menu dibuat kode, jadi pelanggan tinggal menuliskan kodenya saja, tidak terlalu ribet kan. Misal URANG GORENG IWAK KALEN kodenya M1 (makanan 1), untuk minuman misal TEH PANAS kodenya W1P (Wedang 1 panas), W1D (untuk teh dingin). dan seterusnya. Lalu kertas pesanan yang sudah diambil harusnya diberi catatan jam saat diambil, ini untuk mengurutkan pesasan, sebab bagi konsumen, dilewati antrian oleh yang datang belakangan itu sungguh bikin jengkel dan mangkel.

Mungkin saat buka puasa seperti sekarang ini, mending beli dibawa pulang saja, untuk beberapa item makanan, sudah ready kok, tinggal dibungkus saja.

Monggo untuk pecinta kuliner iwak kali khususnya udang dan wader, bisa dicoba, saya pribadi sangat puas dengan makanan dan harganya serta suasana lingkungan gubuk makan ini yang di tengah sawah.

Oh iya kemarin saya habis Rp. 31.500,- untuk wader goreng dua porsi, udang goreng 1 porsi, ca kangkung satu posri, trancam 1 porsi, jahe merah satu gelas, susu kopi satu gelas, dan mangut belut satu porsi. silahakan cek saja harga per itemnya.

Semoga bermanfaat bagi anda pecinta kuliner, besok kalau ke IWAK KALEN bilang saja tahu dari hadiyanta.com ya he he 😀

Black Coyote turun mesin ganti rantai kamprat & tambah oil cooller

dilihat dari kiri

Black Coyote pulsar UG4 saya ini adalah pulsar gado-gado, karena memakai rangka pulsar 200, memakai shock depan pulsar 220 yang lebih besar dari pulsar 180 dan 200, dan mesin bagian bawah juga persis punya pulsar 200. Tapi tidak ada oil coollernya 😦

Beberapa waktu yang lalu sempat tanya tanya di forum pulsar di FB tentang oil cooller, eh langsung ditawari oleh Mas Julianto Sasongko, dan beliau dengan baik hati mengantar ke saya dan bilang bayarnya kapan-kapan saja 🙂

Berhubung mesin pulsar saya terasa tidak enak, kata mekanik Joker, ini kena rantai kampratnya, lagi pula sudah mencapai sekitar 70.000 km. Maka saya berniat turun mesin sekaligus memasang oil cooller dan Klakson Hela hadiah dari Joker. Saya pasangnya di sedulur koboys yang buka bengkel, dan sama sekali belum pernah bongkar pulsar, yaitu kang Widyo.

http://hadiyanta.com/2012/06/19/koboys-silaturahmi-ke-rumah-sekaligus-bengkel-mig-di-borobudur/

 

Motor jadi pas acara ini http://hadiyanta.com/2012/07/15/launching-yamaha-jupiter-z1-di-jec-jogja/

Pemasangan oil cooller sama sekali tidak ada kendala, karena memang blok mesin bawahnya sama dengan pulsar 200, tinggal nge bor saja lubang untuk jalan selang oil coller, untuk dudukan ke body juga plug and play karena bodynya milik pulsar 200.

Untuk engine guard sengaja saya copot, karena ngganjal selang oil cooler dan menghambat arah angin dari depan di tempat radiatornya. Mungkin besok saya pasang lagi EGnya tapi dengan sedikit modifikasi.

Oh iya oil coolernya saya tebus 500.000 dari mas Julianto Sasongko, ongkos pasangnya tidak tahu karena harga sedulur koboys 😀

Pengerjaan pas sebulan, karena ada beberapa part yang harus nunggu dan malah harus diakali dari motor lain, yaitu karet di bagian kopling diakali dari punya honda grand, itupun harus ke tukang bubut untuk penyesuaian dan pemasangan.

Hasilnya pulsar saya jadi juga, tapi masih belum sempurna nih, ada suara-suara aneh, dan ternyata olinya masih berkurang juga, tampaknya terbakar, karena diujung knalpotnya saat saya periksa terdapat jelaga hitam.

yah namanya juga motor langka, jadi ya saya anggab biasa saja. Ini klaksonnya juga rusak tidak bunyi, saat saya periksa sekringnya juga aman tidak putus, tapi relaynya belum saya periksa.

Hasil sementara untuk urusan tenaga memang makin kuat, saat ini riding di rpm 7000 8000 kerasa mesin biasa saja belum teriak. Saat naik gunungkidul dengan medan hampir 30-45 derajat juga enak saja, tenaganya ngisi terus.

Mungkin besok kita evaluasi lagi dengan mas Widyo, maklumlah baru pertama kali bongkar pulsar 😀

tampak dari kanan

sisi mesin kanan

sekrupnya

Terpasang manis di dudukannya

Tampang keseluruhan

Black Coyote diberi windshield tambahan dari visor helm :-D

Ter-inspirasi dari mas Jahe Sigit yang NMP nya diberi tambahan visor CS1. Untuk aplikasi ke NPM memang terasa pas, karena garis garis desain visor CS1, sesuai dengan bentuk batok depan NMP.

http://remcakram.wordpress.com/2011/12/07/honda-new-megapro-facelift-pasang-visor-cs-1-di-nmp/

NMP mas Jahe Sigit dengan visor CS1

dan juga dari mas Dipo yang pulsar 200 diberi visor CS1 juga, tapi kayaknya kurang pede kalo difoto dari depan ha ha, karena desain garis visor NMP tidak sama dengan desain visor pulsar 200.

http://aluvimoto.wordpress.com/2012/06/14/akhirnya-dapet-juga-visor-cs1nya-____/

P200 mas Dipo dengan visor CS1

Akhirnya iseng saya juga pingin pasang visor tambahan, tetapi bukan dari visor milik CS1, melainkan visor helm milik saya yang telah expired http://hadiyanta.com/2010/05/22/susahnya-nyari-kaca-helm-model-flip-up/ yang kacanya sudah saya ganti dengan kaca bening dari helm VOG yang harganya Rp. 30.000,-. Daripada nganggur, maka saya pasang saja untuk tambahan visor di pulsar 180cc The Black Coyote milik saya.

lapisan plastik tak pasang lagi untuk dipotret, tadi kelupaan

Pertama tama, kaca dicopot dari helm usang yang sudah lama disimpan, lalu dicuci dulu, karena kotor kena debu.

Kaca helm dilepas lalu dicuci

Langkah kedua adalah membuat lubang di visor helm disesuaikan dengan lubang visor asli pulsar yang atas kiri dan kanan, sekrupnya juga pakai sekrup visor asli pulsar, sehingga melubanginya diusahakan pas banget dengan sekrup asli visor pulsar. Jangan sampai kelebaran. Saya melubanginya hanya dengan pisau yang ujungnya lancip dan tajam saya putar-putar dan saya coba sekrupnya jangan sampai kebesaran lubangnya.

Dilubangi hati hati dititik ini.

Setelah kedua sisi visor helm dilubangi, maka langkah selanjutnya tinggal dipasang saja diatas visor asli pulsar, dan disekrupkan di sekrup asli visor pulsar. Jika hanya mengandalkan sekrup asli visor pulsar kiri kanan ini, maka visor masih bias digerakkan naik dan turun, belum bisa terkunci kuat. Maka langkah selanjutnya beli murbaut dan ring di toko besi tetangga, sebanyak dua pasang, hanya modal Rp. 2.000,- dan disekrupkan di lubang asli visor helm, perlu ring ukuran besar sehingga sekrup tidak lolos dari luang visor helm yang memang besar, begitu pula disisi sebaliknya perlu ring sekrup yang besar pula agar bisa menjepit visor asli pulsar, maka sekarang visor tambahan bisa terkunci dengan kuat dan tidak bisa digeser geser lagi.

Sekrup yang atas adalah luabgn sekrup asli visor pulsar, sekrup yang bawah adalah tambahan di luabng kaca helm asli tanpa dilubangi.

Alhamdulillah menurut saya, hasilnya dipandang dari depan oke banget, dipandang dari samping juga tidak kalah oke. Dan yang penting sedikit membantu membuang angin agar tidak banyak menerpa dada.

Cakep kan 😀

Monggo bagi yang pingin modif seperti ini, tinggal beli kaca / visor helm yang kuat dan tebal, kalau milik saya ini merek VOG yang harganya duluRp 30.000 pada tahun 2010 bulan Mei. Mungkin sekarang sudah naik harganya. Modal sekrup sepasang cuma Rp. 2.000,- Jadi tidak perlu tambahan besi penguat apapun. Murah meriah dan mudah.

Tampak depan