Alhamdulillah romadhon 1433 Hijriyah telah tiba, yang paling kentara berbeda suasana di masjid dusunku adalah saat pengajian menjelang buka puasa atau disebut takjilan yang diikuti oleh anak anak balita hingga SMP. Melihat banyaknya anak-anak kecil yang ikut takjilan ini, terasa lega hati saya, artinya generasi muda di masjid saya terus tumbuh dan siap memakmurkan masjid.
Dusun saya adalah sebuah dusun dengan umat islam dan umat katholik hampir sama jumlahnya, inilah yang membuat unik dan baik juga indahnya dusun saya. Sebuah dusun yang heterogen tetapi bisa rukun dan kompak, juga toleran. Yang islam atupun yang katholik bisa beribadat dengan nyaman.
Takjilan sendiri dimulai pada jam 16 sampai magrib, ditutup dengan buka bersama dengan makan nasi. Biasanya lauknya gule atau telur. Tiap sore dibuat 100 nasi untuk takjilan ini.
Kegiataan lainnya sama seperti masjid umumnya saat ramadhan, yaitu Sholat Isya berjamaah dilanjut kultum lalu dilanjut sholat tarawih berjamaah. Lalu dilanjutkan tadarus Al Quran kira kira sampai jam 22:30.
Tentu saja pagi ada jamaah subuh dianjutkan kuliah subuh barang 15 menitan.
Puasa memang memutihkan hati, membersihakan hati, dan hati yagn bersih selalu saja ringan untuk melakukan hal hal kebaikan yang biasanya berat dilakukan saat bukan bulan romadhon.
Filed under: Relijius | Tagged: anak-anak, buka bersama, kampung, masjid, puasa, romadhon, takjilan | 8 Comments »