mau kuliah broadcasting? MMTC pilihan terbaik di Jogja

Saya adalah alumnus MMTC walaupun cuma sebulan di training disana, saat itu Agustus 2001, LATIVI sedang bersiap siaran, dan MMTC dipilih untuk training semua karyawan baru lativi. Saat itu ada 3 bagian, yaitu STUDIO, TRANSMISI, dan NEWS. Saat masuk,  kami dari nol belum tahu apa-apa tentang tv dan cara membuat serta menyiarkannya, dan begitu training akan berakhir, maka kami sebagai tim sudah bisa melakukan simulasi siaran langsung dari beberapa tempat, dan saat itu benar-benar disiarkan walapun dengan pemancar yang berkekutan kecil.

Sebenarnya sebulan sebelumnya teman-teman dari TransTV juga ditraining disana selama sebulan pula, persis seperti kami lativi, karena antara transtv dan lativi memang hampir bareng munculnya, yaitu 2001. Bahkan teman-teman saya di trans7  yang sudah kerja lama, di training lagi di MMTC untuk meningkatkan kapasitasnya.

Mengapa MMTC terpilih dan dipilih untuk training para calon broadcaster? Karena MMTC memang seperti studio tv yang sebenarnya, semua peralatannya lengkap, ini adalah hasil dari kerjasama dengan jepang (JICA). MMTC telah sejak dulu menjadi training intern pegawai-pegawai RRI dan TVRI.

Jadi jika anda para lulusan SMA ingin berkarir di bidang broadcasting, menjadi kameramen, jurnalis, crew studio, crew transmisi, lighting, editing, presenter dll. MMTC adalah pilihan yang tepat.

Yang ingin membaca lebih lanjut tentang MMTC bisa langsung ke situsnya http://www.mmtc.ac.id

MMTC ada di Jalan magelang KM 6, atau selatan Ringroad Jombor, yaitu perempatan persilangan antara jalan Magelang dan Jalan Ring Road utara. Kalau bingung cari saja via http://www.googlemaps.com

Jika anda lulus dari MMTC maka orang-orang broadcasting yang bekerja di stasiun-stasiun tv swasta tentu sudah mengenal MMTC dan itu akan lebih memudahkan anda jika mendaftar pekerjaan disalah satu stasiun tv.

8 tahun menunggu, akhirnya INDOSAT bikin BTS juga di NGORO-ORO

Saya memakai kartu mentari dari satelindo (sebelum berubah jadi indosat) sejak mei 1999, kartu 10 digit yang langka, sehingga tidak tergantikan oleh kartu apapun walaupun hampir semua kartu sudah saya coba, hanya SMART dan CERIA saja saja yang belum pernah mencoba beli dan memakainya.

desa pemancar

desa pemancar

Alhamdulillah akhirnya di tahun 2001 tepatnya bulan agustus, saya diterima di lativi sebagai operator transmisi yang harus bertugas di pucuk perbukitan Patuk bagian timur, disinilah semua pemancar tv yang mengcover Jogja dan Solo berada.  Saat itu di Ngoro-Ngoro baru ada Antv, TPI, Indosiar, TransTV, Lativi(tvOne) dan TV7(trans7) yang sedang dibangun. RCTI, MetroTV, SCTV, GlobalTV, masih di Dlingo Bantul, dari Radio GCD belok kanan. Untuk Tower BTS selular sama sekali belum ada.

Tahun 2001 hanya Satelindo dan Telkomsel saja yang diperhitungkan, XL saat itu terkenal amat mahal dan terkenal BTSnya sedikit sekali. Karena saya memakai kartu mentari, maka saat itu teman-teman saya dan kepala transmisi saya sarankan memakai kartu mentari pula, saat itu hanya saya dan kepala saya yang mempunyai handphone, teman-teman saya belum punya semua. Sinyal mentari satelindo memang lumayan dibanding simpati dari telkomsel, makanya kepala saya yang sudah memakai simpatipun saya sarankan ganti memakai mentari, hanya satu teman yang entah kenapa memakai simpati, dan satu satpam pula yang memakai simpati.

Saat gedung kantor sudah jadi dan kami harus berada di ruangan kantor, maka barulah timbul masalah dengan sinyal mentari. Kantor saya agak di bawah gundukan batuan besar yang membentang seperti benteng pertahanan, padahal sinyal mentari berasal dari daerah klaten dan jogja sehingga sulit menembus rintangan batuan tersebut. Jadilah kami dikantor yang memakai mentari menjadi miskin sinyal, tulalit, sulit dihibungi, sulit menghubungi, dropcall, sms susah masuk, sms keluar juga susah, tapi karena terlanjur nomer mentari yang kami gunakan dikenal oleh teman dan relasi, sehingga sayang jika harus ganti nomer.

benteng batuan alam yang menghambat sinyal HP

benteng batuan alam yang menghambat sinyal HP

Seiring dengan berjalannya waktu, maka akhirnya telkomsel dan XL membuat bts, diikuti oleh FREN dan esia, saat itu saya terpaksa nambah langganan Xplor biar mudah dalam komunikasi, meskipun kartu saya yang mentari masih saya pertahankan.

Perkembangan terakhir adalah tanggal 22 Juni 2009 kemarin, saat saya masuk pagi, saya lihat ada 3 orang sedang membersihkan tanah dan rumput di towernya FREN, saat itu saya belum tahu untuk apa. Baru kemarin 26 Juni 2009 dari OB kantor saya yang asli orang Ngoro-oro memberitahukan bahwa IM3 sedang bangun BTS di towernya FREN, ha ha ha IM3, saya koreksi saja bahwa itu indosa, IM3, mentari, Matrix, Matrixbroadband adalah produknya indosat.

Jika anda ingin melihatnya bisa via http://www.googlemaps.com, coba ketik Patuk Gunungkidul, nanti akan terlihat Patuk dan sekitarnya, lalu lihat ke arah kanan akan terlihat Ngoro-Oro, langsung dobel klik saja di atas tulisan Ngoro-Oro, maka peta disitu akan membesar. BTS Fren ini kira kira ada di posisi South 7 50 7 dan East 110 31 9

OK walaupun sangat-sangat terlambat setelah saya dulu sudah beberapa kali melakukan masukan baik via surat di kantor indosat jogja, via CS indosat, via blog ini, tapi baru sekarang di bangun BTS juga, sementara banyak pelanggan mentari lama yang sudah kadung beralih ke XL dan simpati, apalagi setahun yang lalu saya lihat hampir pelanggan baru yang terdiri dari ABG memilih kartu bebas dari XL, karena bisa telepon murah.

Saya kadung cinta sama indosat, jadi anggap saja saat ini walaupun terlambat, tapi tetap saja anggap saat yang tepat, anak-anak muda jaman sekarang rasanya enggak terlalu butuh voice, tapi butuh data, saya kira dengan iklan, promo langsung penggunaan IM3 untuk chatting dan facebook akan bisa menarik minat anak-anak muda untuk memakai IM3, sediakan paket data yang murah, itulah kuncinya. Tapi jangan lupa harus tidak pakai LELET. Mungkin nanti saya akan langganan matrix broadband lagi. Jangan lupa di sini ada SMP N 4 Patuk yang letaknya di dekat tower Indosiar, itu adalah pasar yang sangat menjanjikan untuk IM3, karena anak muda sekarang pasti seneng chatting dengan mi33, juga seneng facebooking.

Setahu saya untuk GSM harus diberikan kanal khusus untuk data, mungkin hanya sekitar 20% saja dari kanal suara, saya kira untuk sekarang akan lebih baik jika kanal data ditingkatkan sehingga lalu lintas data akan terjamin cepat, jika sekarang anak-anak muda sudah chatting dan facebooking, maka akan sangat jarang sekali mereka menggunakan HP untuk bertelepon.

Akhirnya selamat datang untuk indosat di Komplek Pemancar TV Jogja Solo di Dusun Ngoro-Oro, Salaran, Patuk, GunungKidul. Semoga saja sudah sekalian 3G. bukan cuma GPRS dan EDGE.

ADiTV membangun transmisi juga di Patuk GunungKidul

Kemarin sore saya baru saja mendengar dari satpam kantor saya, bahwa ADTV sedang membuat gedung dan calon tower TV di belakang Balai Desa Ngoro-Oro, tepatnya di sebelah selatan Masjid Kalurahan Ngoro-Oro, jadi kalau towernya nanti jadi, maka tower ini ada diantara BTS XL di selatannya dan BTS Telkomsel dan Fren di utaranya.

Harusnya besok ADTV ada diantara XL dan TELKOMSEL, di baratnya Tower tvone

Harusnya besok ADTV ada diantara XL dan TELKOMSEL, di baratnya Tower tvone

Sungguh sampai saat menulis ini, saya belum mengerti pasti nantinya ADTV akan siaran memakai channel berapa, karena satu-satunya channel yang tersisa di Solo Jogja adalah channel 44, dan itu masih menjadi perebutan dari beberapa TV lokal jogja, antara lain KresnaTV dan SUNtv. Saya masih ingat dulu TUGUtv pernah nekat siaran dengan channel 44 tersebut, langsung dikomplain dan dikroyok oleh tv lokal yang lain, dan akhirnya tumbang juga. Apakah mungkin ADTV sudah mengantongi kanal 44 ini sehingga berani buat transmisi di Ngoro-Oro, atau nasibnya akan seperti TUGUtv yang akhirnya tumbang.

10 Agustus 2009. Update foto saat tower sudah kelihatan, bisa dibandingkan dengan foto diatas.

tower transmisi ADiTV, sebelah kanan BTS telkomsel.

tower transmisi ADiTV, sebelah kanan BTS telkomsel.

Sebenarnya ada tower dan bangunan nganggur yang ditinggalkan oleh TATV.  TATV terpaksa memindahkan pemancarnya ke daerah DELES Boyolali, karena memang kanal yang dipakai oleh TATV adalah kanal 50 yang memang jatah untuk Magelang/Jateng. Tapi memang dari yang saya dengar bekas tower TATv di Ngoro-oro akan dipangkas menjadi sekitar 70 meter dari 100 meteran saat ini, yang nantinya akan dipake sebagai BTS atau apa, kemungkinan TATV di Boyolali menyewa di BTS selular, dan sebagai gantinya Operator selular tersebut memakai tower TATV yang sudah tidak dipakai di Ngoro-Oro. Jadi saling menguntungkan. Dan menurut analisa saya, operator besar yang belum ada di Ngoro-Oro hanya INDOSAT saja, jadi kemungkinan besar INDOSAT yang kerjasama dengan TATV, tapi bisa juga operator lain misal 3, axis dan ceria, ketiganya belum ada juga di Ngoro-Oro.

Sekarang saya hanya bisa nunggu perkembangan, sambil mencari-cari info dan nanti saya update.

Upadate:

tanggal 17 Juni 2009 saya ada acara di KPID DIY, dan sempat bertanya langsung kepada ketua KPID DIY, dan ternyata memang ADTV telah resmi mendapatkan kanal 44 UHF. Selamat untuk ADTV, sekarang tinggal membuktikan diri untuk segera melakukan siaran, yaitu dengan segera mungkin menyelesaikan pembuatan pemancar di Ngoro-oro.

Tower TVRI Jogja akhirnya dibangun juga

Setelah sekian lama bangunan pemancar TVRI Jogja berdiri, akhirnya Towernyapun mulai dikerjakan juga pembangunanannya. Tanggal 27 Mei 2009 saya pertama kali tahu tower TVRI mulai dirangkai, yang menurut rencana yang saya dengar, akan berdiri gagah setinggi 150 meter, lebih tinggi 50 meter dari rata-rata tower TV lain yang sudah berdiri sebelumnya.

antok75348

Tower ini saya yakin buatan dalam negeri, karena berkaki empat dan memakai besi L, bukan berkaki 3 dan memakai besi bundar.

Baca lebih lanjut