DISKUSI PUBLIK KPID-DIY “MEWUJUDKAN PEMENUHAN PROGRAM SIARAN LOKAL BERMUTU DAN BERBUDAYA

Hari ini tanggal 16 April 2015, saya menghadiri acara DISKUSI PUBLIK yang diselenggarakan oleh KPID DIY, dengan tajuk “MEWUJUDKAN PEMENUHAN PROGRAM SIARAN LOKAL BERMUTU DAN BERBUDAYA” bertempat di Gedung Teatrikan fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
???????????????????????????????
Acara dimulai pada jam 08:50 dan selesai pada jam 12:45, terdiri dari :
– Pembukaan
– Sambutan ketua KPID DIY
– Sambutan Dekan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga
– Disikusi Publik dengan tiga orang Narasumber
1. Sukiratnasari, S.H (Komisioner KPID DIY)
2. M Arief Budiman (P3I Pengda DIY)
3. Prof. Dr. Musa Asy’arie (Dewan Pembuna PR2 Meida dan Mantan Rektor UIN SUKA Yogyakarta)
-Tanya jawab
-Penutup
???????????????????????????????
Inti dari Diskusi Publik ini adalah, bertemunya tiga stakeholder untuk pertama kalinya yaitu KPID-DIY, LPS, dan PH di Yogyakarta, sehingga kedepan bisa dijalin kerjasama yang saling menguntungkan, yaitu PH-PH lokal Yogyakarta bisa membuat program acara yang bagus dengan standar broadcast quality serta menarik secara bisnis dan berkesinambungan sehingga layak tayang di  LPS, dengan demikian perekonomian kreatif di Yogyakarta bisa lebih dinamis dan berkembang, LPS juga lebih ringan bebannya karena sudah mendapat kepastian program-program yang ditayangkan untuk siaran lokal.

???????????????????????????????

???????????????????????????????

???????????????????????????????

Yang rugi jika tv digital teresterial dibatalkan

Kalau penilaian saya. Yang rugi jika DTV
dibatalkan adalah sbb :
1. Rakyat hanya terbatas maksimal lihat 20
tv analog di daerah masing masing dg
kualitas beragam, dari bersemut hingga yg
cling. tergantung power pemancar analognya.
2. Pengusaha pembuat STB yang kadung
bikin STB.
3. SELULAR yg tidak jadi dapat tambahan
frekuensi untuk 4G LTE di kanal 50-62 UHF.
4. Rakyat lagi yg tidak jadi menikmati 4G LTE
murah.
5. Rakyat lagi yang mungkin akan merasakan
internet makin lelet karena jalur sdh sesak,
pemakai makin banyak.
6. Pemenang mux dtv rugi sudah invest
miliaran utk menggelar dtv
7. Content provider yang sudah EDP juga
rugi, cuma PHP doang. dan harapan
bersiaran musnah krn kanal analog sudah
full.
8. PH yang kehilangan pangsa pasar besar
jika dtv jalan.

EDP TV ANALOG : TVKR

Hari ini adalah EDP tv analog nomer 13, untuk memperebutkan tiga kanal analog tambahan di Jogja, yaitu kanal 55, 57, dan 61.

Peserta terakhir ini adalah TVKR. Saya sebagai warga jogja, berharap bahwa tvkr bisa mendapatkan salah satu kanal analog tambahan diatas.

Siapa sih warga jogja yang tidak tahu koran KR, kalau tidak tahu maka kebangeten. Grup KR inilah yang berniat membuat krtv.

Saya membayangkan ada acara tvkr berdasar isi KR, misal SUNGGUH SUNGGUH TERJADI versi tvkr, lalu ada tayangan karya SH MINTARJA misal “API DI BUKIT MENOREH” dibuat semacam film berseri seperti mahabharata, lalu ada ibu Magdalena yang membuat acara tentang SDM TENAGA KERJA, dll. Banyak yang bisa digali oleh tvkr.

Yang menjadi pertanyaan apakah tvKR mampu untuk membuat acara tersebut? Jogja itu gudangnya sekolah dan gudangnya orang kreatif, salah satu contoh adalah ada MMTC yang meluluskan ahli ahli di bidang pertelevisian, dan ada beberapa llagi akademi broadcasting yang ada di jogja, tentu saja akan memudahkan tvKR untuk mencari SDM yang tepat sehingga bisa memproduksi siaran lokal yang berkualitas, karena tvKR ini berkomitmen menjadi tv lokal murni tidak berjaringan, dan konten siarannnya adalah 100% lokal.

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : Gelora TV dan BBS TV 7

image

Ini adalah rangkainan EDP calon pemancar TV analog di wilayah Jogja-Solo untuk penambahan kanal analog 55, 57, 61 UHF. Total yang sudah EDP adalah 12 TV.

Tadi saya hanya menekankan usul bahwa kalau memang niat mendirikan TV maka harus mau pasang pemancar di Ngoro-Oro,Patuk, Gunungkidul. Yaitu di desa pemancar TV layanan area Jogja Solo. Butuh modal 4-5 Milyar untuk mendirikan pemancar TV, kalau point ini saja tidak bisa memnuhi, maka harus lapang dada jika kalah dengan yang lebih siap.

Penilainan dari segi pemacar jika 0-10 maka nilai 10 adalah punya tanah sendiri di Desa Ngoro-oro, lalu bikin tower 100 meter, install pemancar bagus yang 20 KW, punya genset yang bagus, punya UPS yang bisa backupa sebentar saat PLN mati dan pergantian ke Genset, dan tentunya karyawan yang berkualitas, minimal lulusan D3 teknik Elektro.

Jika 12 TV yang EDP ini dirangking secara pemancarnya, maka KPID DIY tinggal pertimbangkan saja point point penilaian seperti yang sudah saya sampaikan diatas. Jadi pemenangnya terukur secara teknis pemancar.

Ibarat mau lomba balapan motor 500 CC, kalau dari awal cuma punya motor 150 cc maka bagai mana akan bisa bersaing, yang ada hanyalah akan selalu dioverlap terus dan berulang. Maka penting dan harga mati untuk dari awal punya pemancar sendiri yang bagus. Berkacalaha pada kasus RBTV yang dulu di jalan Jagalan Jogja, lalu dulu juga RCTI, SCTV, GlobalTV, MetroTV sebelum tahun 2003 berada di Dlingo, maka penonton harus geser geser antena untuk melihat ke arah Dlingo atau arah Ngoro-oro, repot. Atau lihat TVRI VHF dan lihat RBTV saat di jagalan Jogja, maka harus lurus kearah antena di Jagalan atau di TVRI jalan Magelang. Repot.

Jadi saya sebagi orang teknik pemancar tentu mendukung yang siap mendirikan pemancar bagus di Ngoro-Oro, meskipun nantinya itu jadi pesaing TV tempat saya kerja juga, tapi ini kan fair, bersaing program acara, kalau dari awal pemancar jelek, radius 20 km sudah bersemut banyak, bagaimana mau bersaing walau programnya bagus. Ini sekarang terjadi pada ADITV, saya menyukai program acara cak Nun, tapi kadang menyebalkan ketika tiba tiba suaranya hilang, atau malah gambar hilang, atau malah pemancar mati karena listri PLN mati dan gensetnya ADITV tidak bisa backup.

Semoga nanti yang menang rebutan 3 kanal analog tambahan ini punya dana 5 milyar untuk membangun sendiri tower dan pemancarnya di Ngoro-Oro. Amin.

image

image

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : TV TEMPO dan NET YOGYAKARTA

image

image

Hari ini kembali digelar EDP PEMANCAR TV ANALOG di KPID DIY, yaitu TV TEMPO dan NET YOGYAKARTA, sehingga total sudah 10 TV yang EDP.

Untuk TV Tempo, intinya TV ini akan kurang lebih sama bentuknya dengan TEMPO yang kita kenal melalui edisi cetak yaitu investigasi yang mendalam dan lengkap, akan tetapi nantinya tentu dalam bentuk tayangan TV audio video.

Sedangkan NET memaparkan bahwa akan melawan arus dengan tidak menayangkan misal gosip perselingkuhan dan kawin cerai artis. NET membuat acara yang jika ditonton tidak merusak budaya.

Kedua tv yang EDP hari ini menyatakan diri tidak berafiliasi dengan pengusaha media besar manapun dan tidak berafiliasi ke partai politik apapun. Mendukung pemerintah jika program pemerintah bagus. Mengkritisi jika program pemerintah tidak bagus.

Untuk NET sudah pengalaman mengelola TV selama dua tahun di Jakarta dengan 1.600 karyawan.

Kabarnya NET sudah survey tanah di Ngoro Oro untuk mendirikan tower dan penempatan pemancarnya.

Kedua tv ini adalah tv berjaringan tetapi bersedia membangun studio di kota Jogja.

image

image

image

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : Blangkon TV dan Yogya Channel

image

Ini adalah rangkaian EDP oleh 12 calon TV ANALOG di KPID DIY untuk memperebutkan entah dua atau tiga kanal analog UHF tambahan, yaitu kanal 55, 57 dan 61.

Hari ini yang EDP adalah Blangkon TV dan YOGYA CHANNEL.

Tadi saya melihat paparannya untuk Blangkon TV katanya mau membuat tower TV di kota Jogja dengan ketinggian 75 meter. Acuannya adalah tinggi BTS di dekat tanah yang akan dibangun tower adalah 75 meter. Jadi dipandang tidak masalah.

Akan tetapi Blangkon TV mungkin belum tahu secara teknis bahwa kanal analog yang akan diperebutkan ini adalah untuk wilayah coverage Jogja dan Solo bahkan sampai Boyolali, Sragen, Karanganyar, Magelang, Muntilan dan Temanggung. Sehingga mau tidak mau harus memancar dari desa Ngoro-Oro, Patuk, Gunungkidul, tempat dimana semua pemancar TV analog dan digital area coverage Jogja-Solo berada.

Perkara tower dan gedungnya mau sewa kepada pemancar yang sudah ada atau mau beli tanah lalu dibangun sendiri, itu terserah saja. Tetapi sebagai gambaran bahwa untuk mendirikan pemancar sendiri dengan lengkap paling tidak habis 3-5 Milyar.

Sebagai gambaran harga tanah kisaran Rp. 750.000/meter.
Biaya pembuatan tower mungkin 500 juta sampai 1 Milyar.

Pemancar harusnya yang 20 KW dan sebaiknya jangan main main dengan pemancar yang belum terbukti kehandalannya. Untuk pemancar bisa 2-4 Milyar sendiri harganya.

Belum lagi membuat Gedung, beli Genset 200 KVA, beli UPS.

Jadi memang urusan membuat pemancar analog ini bukan hal yang ringan.

Ironi jika program siaran secara konten bagus dan menarik tetapi terkendala pemancar yang jelek sehingga diterima di pemirsa kualitasnya jelek banyak semut dan suara kemresek. Karena ini analog.

Sebenarnya saya salut pada paparan dari Blangkon TV karena menyasar budaya kepada generasi muda Jogja. Hanya saja perlu dipertimbangkan tentang letak pemancarnya.

Untuk Yogya Channel saya anggap biasa saja paparan EDP nya tadi tidak ada yang istimewa dari pada EDP tv sebelum sebelumnya.

Kedua tv analog ini tadi komitmen menjadi MURNI TV LOKAL.

Oke deh kita tunggu saja besok bagaimana hasil akhirnya. Karena masih ada EDP untuk 4 tv analog lagi pada hari Rabo dan Kamis besok.

TV digital bagaiman? Sudah ada 22 yang lolos EDP digital di KPID DIY, seharusnya ke 22 tv digital ini diwajibkan siaran dan sewa mux kepada 5 mux swasta. Harusnya era SIMULCAST sudah jalan, sehingga warga jogja yang ingin melihat tv berkualitas maka saya yakin warga akan rela membeli pesawat TV baru yang sudah include receiver DVB-T2 atau cukup beli STB kisaran harga Rp. 350.000

image

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : KRESNA TV, Kompas TV, My Tv di KPID DIY

image

image

image

Hari ini kembali EDP untuk tv analog memperebutkan dua kanal tambahan. Total ada 12 calon pemancar tv analog yang EDP untuk memperebutkan 2 kanal tambahan analog.

Untuk hari ini ada
KompasTV
MY TV
KRESNA TV

Jadi sudah 6 tv ini yang edp dengan kemarin.

Sebenarnya belum jelas ada 3 kanal yang diperebutkan atau hanya dua. Tetapi secara teknis tidak bisa kanal 55, 56, 57 on air dalam satu area. Kanal 56 seharusnya untuk guard band.

Yang paling gigih adalah kresna tv karena ini tv angkatan ADI TV, nusa tv, tugu tv, kurang lebih sejak 2007-2008 berjuang untuk dapat IPP.

Kalau kompas tv saat ini sudah siaran nebeng kanal RBTV, juga sudah siaran digital DVB-T2di mux transcorp.

Ya sudah mari kita tunggu saja perkembangannya.

image

image

image

image

image

image

Tahun ke TUJUH blog saya

Tanggal 6 Januari 2015 ini blog saya sudah mencapai tujuh tahun perjalanan. Alhamdulillah.

Saya selalu mengingatkan diri saya sendiri bahwa tujuan saya menulis adalah untuk berbagi ilmu yang berguna. Bukan sekedar berbagi sensasi sesaat yang hanya memenuhi memori pembaca dengan hal yang tidak begitu berguna lalu cepat dilupakan kembali secepat sensasi itu datang.

Dari nge BLOG saya mendapatkan banyak kenalan, beberapa menjadi teman, kawan, sahabat dan beruntungnya saya ada pula yang menjadi SEDULUR.

Saat pertama kali nge BLOG pakai wordpress. Saat itu wordpress belum ada mekanisme yang membuat blog bisa menghasilkan UANG. Lalu dalam perjalanan, saya sempat ingin nge BLOG untuk menghasilkan UANG, saya coba bikin blog di BLOGSPOT dengan harapan bisa mendapat google adsense, uang iklan dari google. Tapi ternyata saya tidak bisa menikmati ngeblog dengan tujuan utama mencari uang. Hati dan perasaan saya bukan kesitu. Saya akhirnya sadar bahwa saya harus kembali ke jalur yang awalnya saya niatkan. Yaitu ngeblog untuk berbagi ilmu, berbagi pengalaman yang mungkin sepele bagi saya, tapi sangat berguna bagi orang lain. Akhirnya saya kembali aktif nge blog pakai wordpress yang saat itu tidak ada mekanisme iklan dan menghasilkan uang.

Ilmu dibagi tidak akan kurang, malah bisa bertambah. Ilmu akan menjadi diri kita. Kebalikan dengan HARTA atau uang yang butuh kita jaga. Jadi ini adalah tentang bagaimana saya menikmati dan mengisi hidup. Apakah dengan berbagi ilmu atau mengejar harta. Soal harta saya sudah mendapatkannya dari pekerjaan saya. 

Sekarang wordpress ada wordads atau iklan, sehingga bisa mendapatkan UANG dari blog di wordpress . Itu sungguh diluar perkiraan saya sebelumnya ketika saya sudah pasrah ngeblog hanya untuk berbagi ilmu. Blog saya memang sedikit pengunjungnya. Tapi itu hampir 90% dari search engine, yang berarti orang memang butuh informasi dari blog saya. Bukan saya menyodor-nyodorkan tulisan saya untuk dibaca orang. Okelah saya mendapat uang dari blog, tapi bagi saya itu hanya efek samping. Bukan TUJUAN.

Karena hanya efek samping, maka saya tetap bisa nge blog dengan santai. Seadanya saja, tidak mengada-adakan tulisan. Mencari-cari bahan diluar yang saya alami lalu menulisnya ulang. Saya jelas bukan blogger yang dikejar deadline untuk target posting sekian dalam waktu sekian.

Terimakasih untuk sedulur koboys, kalian hadiah terindah dan terbaik yang saya dapat dari aktifitas blog saya ini.

http://www.koboys.wordpress.com

Juga terimakasih kepada semua pihak yang sudah bekerja sama sangat baik dengan saya sebagai blogger. Yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

Terimakasih kepada para pengunjung dan pembaca blog saya. Semoga tulisan-tulisan saya berguna bagi pembaca dan merupakan tabungan kebaikan bagi saya. Amin.

Blog saya dulu saya bikin melalui operamini dengan HP Sony Ericsson K750. Sejak 2010 saya memakai hp android samsung galaxy 5, hp android dengan layar yang mungil, 2.8 inch, maka aktifitas menulis di blog ini hampir 80% saya lakukan melalui hp android dengan aplikasi WORDPRESS FOR ANDROID.  Sekarang hampir 95% tulisan saya lahir dari hp android advan S5F yang berlayar 5.7″

Saya mengalami nge blog dari jaman koneksi EDGE, hingga saat ini terakhir saya pakai H+ dari indosat. Memang LTE sudah berjalan tapi saya belum punya perangkat android LTE dan saya yakin indosat di dusun saya belum LTE, saya sudah bersyukur indosat sudah H+ di dusun saya dan di tempat saya kerja. Operator lain saya tidak begitu tertarik. Saat ini saya memakai data unlimited indosat. Langganan Rp. 100.000 perbulan dapat kecepatan ngebut jatah 2 Gb, jika tercapai maka kecepatan turun di 64 kbps.

image

image

image

http://www.hadiyanta.com/2010/10/13/samsung-galaxy-5-android-pertamaku/

Tahun 2015 ini paling saya upgrade HP android LTE, layar minimal 6 inch, RAM minimal 2 GB.  Biar ngeblog tambah nyaman.

Mari nge blog.

Diskusi Publik : Refleksi kinerja KPID DIY (2014)

image

image

Pembicara I, Ibu Dyna Helina (kiri)

image

image

image

image

Para peserta diskusi

image

Pembicara II : Bpk Supadiyanto (kanan)

image

image

image

image

Pembicara III : Bpk Adjie S Soeratmadjie (baju putih)

image