Anak pertamaku juara SEMPOA junior

Kemarin hari minggu tanggal 20 April 2008, anak pertamaku yang TK NOL Besar, ikut lomba sempoa junior. Dan kemarin aku ditelpon panitianya, katanya anakku juara, tapi entah juara berapa saya sendiri belum tahu, karena panitia masih merahasiakan detil juaranya. Panitia nelpon karena nanya nama lengkap anakku. Mungkin untuk keperluan bikin sertifikat bagi yang juara. 

Format lomba sempoa ini adalah mengerjakan soal-soal sempoa dibatasi hanya 5 menit. Yang bisa menghitung cepat dan hasilnya benar yang menjadi penilaian juaranya. Kendalanya anakku hanya satu, dia enggak bisa tangkas dan cepat (cenderung nyantai), kalau menghitung sempoanya sih sampai ratusan sudah bisa.

Panitia lomba juga bagus, jadi anak-anak yang lomba masuk ruangan, orang tua tidak boleh masuk. Jadi hasilnya obyektif dan memang bisa diukur benar.

Inilah bedanya dengan lomba lukis atau mewarnai yang lebih ke seni, perasaan, kesenangan, selera, namanya juga seni dan perasaan dan selera, maka sulit untuk mengukurnya. 

Telepon murah jadi sulit telepon ke MENTARI

Sempat baca di DETIK.COM tentang telepon murah mengakibatkan jalur khususnya yang SLJJ jadi sibuk. Dan tadi sore bener juga Matrix saya untuk manggil nomer Mentari Jakarta, sulitnya minta ampun, sudah minta ampun pun masih sulit, walah. Tiga teman di Jakarta yang semuanya memakai Mentari, sulit sekali saya telepon. Tetapi kalau nomor IM3 Jogja punya istri saya, langsung nyambung begitu saya coba telepon.

Mengapa…………. (diucapkan seperti gaya pak Harmono di Republik Mimpi)

Ibaratnya jalan TOLnya untuk melewatkan PERCAKAPAN segitu-gitu saja, tetapi yang make mbludak(karena telepon tarifnya murah), jadinya ya macet mirip pemandangan kalau mobil lagi macet di PANTURA saat mudik lebaran.

Untung saya masih ada Flexi, Fren, dan  Xplor, sehingga pilih tidak make Matrix dulu untuk telepon. Kalau SMS sih masih lancar. Saat temen jakarta ku SMS tentang hal ini, malah jawabnya sudah agak lama kondisi seperti ini.

AXIS operator GSM baru, kutunggu hadirmu di Jogja

Pertama tahu ada Axis karena baca blognya mas priandoyo, kemudian saya nyari-nyari di google, ternyata AXIS sudah launch di Bandung dan Surabaya, sedang Yogyakarta masih dalam tahapan TRIAL alias percobaan. Baca lebih lanjut

Indosat, tolong deket kantorku di kasih BTS dong

Akhirnya secara khusus aku tulis saja di blog ini, kali-kali ada orang indosat khususnya yang nangani network membaca tulisan ini. Dan semoga nantinya di komplek pemancar TV Jogja segera didirikan BTS Indosat.

Sinyal indosat di komplek pemancar TV Yogyakarta di Desa Ngoro-Oro, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta sungguh mengenaskan sekali, dulu sih awal-awal tahun 2001 banyak juga yang make indosat (khususnya mentari) tetapi karena operator lain (Tsel dan XL) nancepin BTS di komplek pemancar di akhir 2007 lalu, jadinya orang beralih deh ke Tsel dan XL, dan menurut pengamatan saya XL yang paling laku. Orang banyak mikirnya simple saja, yang penting HP nya ada sinyalnya mentok, perkara pulsa tentu tergantung pemakaian saja.

Di kantorku tvOne parah banget sinyal indosat, kalau anda di jaman sekarang ini, di Jogja lagi,  pingin merasakan sinyal naik turun, mau SMS susah sekali, saat telepon tiba-tiba terputus sendiri (calldrop), maka silahkan datang ke kantor saya dengan catatan harus pakai kartu Indosat (terserah matrix, mentari, im3, yang CDMA starone juga bolehlah). Karena sudah tidak ketulungan lagi sinyalnya, maka saya dan rekan-rekan sekarang pada ganti XL, walaupun yang indosat tetap hidup, yah sekedar kartunya hidup saja. Kalau saya pribadi ganti Xplor, terus yang matrix saya suruh istri yang bawa. Temen-temen di pemancar Trans7 juga punya XL Bebas semua, indosatnya asal hidup juga, atau dipakainya kalau lagi tidak ngantor.

Sebenarnya saya masih berharap indosat segera bangun BTS disini. Biar tidak kalah dengan yang lain. Yang sudah ada disini adalah Tsel, XL, Fren, dan Esia.

Bagaimana indosat, kita tunggu lhoh…….

update: 02 Mei 2008

Sejak Hari Senin tanggal 28 April 2008, kurasakan sinyal indosat di kantor saya terlihat ada dana lebih kuat dari biasanya, kebetulan hari itu saya membawa Matrix, IM3, dan Xplor sekaligus. Entah ini karena kebetulan saja, mungkinterbantu dengan kondisi alam atau apa, atau memang disengaja oleh indosat dengan memperbesar daya pada antena yang mengarah ke komplek stasiun TV.  Sekarang saya kalau butuh keneksi internet isa pakai IM3 yang tarifnya hanya Rp.1,1/KB, biasanya pakai Xplor lumayan boros, karena hampir lipat 11 dari IM3.

Bajaj Pulsar 200CC DTSI

Jika ada motor yang sangat aku inginkan saat ini, maka itu alah Bajaj Pulsar 200cc DTSI. Memang motor produk INDIA ini bagiku tampil begitu menawan. Rasional saja, bahwa dengan harga yang sama dengan Tiger Revo yang biasa, atau dengan Yamaha Scorpio, tetapi si Pulsar punya beberapa kelebihan. Mungkin satu-satunya kekurangan Pulsar adalah mereknya yang belum begitu dikenal dan belum terbukti ketangguhannya.

Masuk SD haruskah sudah bisa MEMBACA, MENULIS dan BERHITUNG

Tahun ajaran baru besok, anak pertama saya lulus dari TK dan akan masuk SD. Bukan rahasia lagi bahwa untuk SD yang kategori favorit, ada test khusus mengenai kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Yang menjadi pertanyaan besar saya adalah, apakah memang ada peraturan seperti ini, apakah bukan saat di SD anak baru belajar membaca, menulis dan berhitung? Baca lebih lanjut

Jangan pinjamkan HP ke orang lain

Ini pengalaman teman saya, sebut saja namanya mas Pri, dia punya HP merek LG yang sudah ada memory cardnya (tapi saya enggak tahu serinya, karena hanya HP Siemens yang saya tahu). Kebetulan suatu hari HP dibawa oleh istrinya ke sekolahan tempat ia mengajar. Disinilah bencana itu terjadi, mungkin karena saking akrabnya, maka seorang teman memaksa meminjam HPnya mas Pri, pencet sana, pencet sini, eh rupanya dia pencet FORMAT KARTU MEMORY, maka habislah semua data penting di kartu memory. Kiamat. Baca lebih lanjut

Jadi bisa SEMPOA

Anak pertama saya yang sudah TK NOL BESAR, sudah setahun ini ikut SEMPOA disekolahnya. SEMPOA ini termasuk extra yang harus membayar sendIri biayanya, jadi bukan termasuk pelajaran sekolah.

Saat ini sempoanya memang baru sampai penjumlahan dan pengurangan, tetapi sudah sampai ratusan, itu artinya sudah memakai 3 kolom sempoa, karena kolom pertama adalah SATUAN, kolom kedua adalah PULUHAN, kolom ketiga adalah RATUSAN. Lumayan asyik juga belajar sempoa, dan berhubung sering ada PR, dan mengharuskan saya untuk mengajari atau sekedar mengikuti dan mengecek benar atau tidaknya jawaban anak saya, sekarang ini saya malah jadi bisa SEMPOA. Kadang saya balapan dengan anak saya dalam mengerjakan soal-soal sempoa yang menjadi PRnya.

Jika dibandingkan dulu saya seusia anak saya saat ini, buru-buru sempoa, ngitung sampai seratuspun mungkin saya belum bisa.

 

Puas atas klaim garansi HP Sonyericsson

Ceritanya bulan november 2007 saya membeli HP SE K750 yang include external memory Sony Stick Pro Duo 128MB, memorinya warna biru ada tulisan MADE IN CHINA dan ada sederetan kode angka, mungkin serial number. Baca lebih lanjut

BERAPA BIAYA BIKIN TOWER PEMANCAR TELEVISI

Kemarin baca lagi di koran KR jogja, ada wacana untuk 6 stasiun tv yang baru sebaiknya bersatu menggunakan 1 tower pemancar dengan cara menggunakan sistem pemancar digital teresterial.

Yang menarik bagi saya adalah, asumsi untuk biaya bikin satu tower pemancar televisi adalah Rp. 1 milyar (mungkin ini biaya bangun towernya thok). Jadi itung-itungannya adalah kalau 6 televisi lokal jogja mau bikin sendiri-sendiri kan jadinya semua habis 6 milyar. kalau hanya memakai satu tower pemancar maka dana yang dibutuhkan cukup 1 milyar dipakai bersama untuk 6 televisi dan yang 5 milyar katanya digunakan untuk membeli SET TOP BOX, yaitu perangkat dekoder untuk merubah sinyal televisi yang tadinya diterima digital, setelah keluar dari alat ini maka menjadi analog sehingga bisa masuk ke pesawat televisi yang biasa kita pakai selama ini. Menarik juga ide ini kalau bisa terlaksana. Semuanya jadi bisa onair dan siap berkompetisi adu program dan acara yang menarik.

Jika saya asumsikan harga SET TOP BOX sekitar Rp. 500.000,- (maaf karena saya memang belum tahu barang dan harga yang sebenarnya, syukur bisa lebih murah), maka dengan uang Rp. 5 milyar akan dapat 10.000 SET TOP BOX dan itu bisa dibagi-bagi untuk kepala keluarga di sekitar jogja dan solo, ingat bahwa pemancar di Jogja ini coveragenya jogja, solo, sragen, purworejo, magelang.

Balik ke judul. Sebenarnya berapakah uang yang dibutuahkan untuk membuat sebuah tower pemancar TV yang tingginya 100 meter, dengan 6 mesin pemancar yang menjadi satu lokasi gedung, belum lagi bangunan untuk Genset dan UPS. Secara hitungan kasar dan analisa agak ngawur, saya perkirakan tanah seluas 3.000m2 harus tersedia. Dan asal tahu saja bahwa untuk di Jogja, lokasi pemancar TV harus di Desa Ngoro-Oro (silahkan baca postingan saya yang berjudul RECORD 14 TOWER DALAM SATU DESA).  Padahal tanah disini minimal Rp. 600.000/meter. Jadi kalau kebutuhan tanahnya adalah 3.000m2, uang yang harus dikeluarkan untuk membeli tanah saja adalah Rp. 1.800.000.000. Ini baru tanah saja, belum biaya untuk beli dan mendirikan Tower, belum UPS, belum Building, belum Genset, belum Mesin pemancar, dll.

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.