Puasa pertama di ramadhan 1430 H

Alhamdulillah hari ini puasa saya benar-benar saya anggap baik, saya memang tidak sempat ikut tarawih di masjid, karena kemarin masuk pagi, dan pulang sore, sampai dirumah sudah jam 19:05 dan anak istri saya sudah bersiap berangkat ke masjid, padahal saya belum mandi dan belum istirahat.

Tadarus bapak-bapak

Tadarus bapak-bapak

Puasa ramadhan ini akan saya manfaatkan untuk benar-benar berlatih sabar, terutama pada keluarga saya, anak-anak saya yang mulai pintar berkelit. Saya sudah 2 hari sebelum ramadhan berhenti fesbukan aktif, kalaupun buka fesbuk sekedar membaca update status dari teman-teman, maafkan saya teman-teman terpaksa tidak bisa membalas dan mengomentari status kalian. Saya lagi ingin mendedikasikan waktu saya untuk-NYA.

Tadarus Anak & Remaja Putra

Tadarus Anak & Remaja Putra

Setelah pada selesai jamaah tarawih di masjid, maka seperti biasanya ada Tadarus Al Quran yang dimulai selepas tarawih, yaitu kisaran jam 20:30, saya berangkat dengan mbak Salwa, anak perempuan saya, Alhamdulillah dapat 1 Juzz.

Tadarus anak & Remaja Putri

Tadarus anak & Remaja Putri

Paginya sebelum sahur, saya sholat tarawih sendiri, lalu saya sahur di akhir waktu, kira-kira jam 04:05 saya baru mulai makan sahur, sedikit saja saya makan karena sudah terbisa puasa daud, dan yang penting minum susu sashet satu gelas, dan benar saja, saya sama sekali tidak mengantuk sampai siang. Badan terasa ringan, puasa hari ini terasa nikmat dan sehat.

Tadarus Ibu-ibu

Tadarus Ibu-ibu

Saya menyadari bukan pekerja yang menggunakan kekuatan otot seperti misal tukang kayu, batu dan lain, lain, sungguh saya salut sekali pada beliau-beliau yang masih mampu berpuasa dalam kondisi bekerja keras, sebab saya sadar saya belum tentu kuat, saya paling tidak kuat jika berkeringat tanpa minum untuk perimbangan agar tidak dehidrasi.

yang punya warung

yang punya warung

Sorenya saya buka puasa di kantor, karena memang kerja shift malam, berbuka dengan makanan yang dimasak istri tercinta. Semoga puasa ramadhan 1430 H ini benar-benar membawa manfaat jiwa sehat, badan sehat, dan diterima puasa saya oleh Allah.

Anak-anak berburu tanda tangan penceramah

Anak-anak berburu tanda tangan penceramah

mengapa INDOSAT belum juga ON-AIR di Ngoro-Oro

Sudah hampir 2 bulan sejak Indosat installasi BTS di tower yang dipakai oleh FREN tetapi belum ON AIR juga sampai saat ini, sehingga sinyal matrix indosat saya masih merem-melek karena dapat sinyal dari BTS indosat di KEBONARUM KLATEN.

Indosat dan FREN kemungkinan sama-sama sebagai penyewa tower tower tersebut, anehnya memang dari dulu posisi antena BTS Fren ada di tengah tower, dan posisi antena Indosat yang barusan nebeng malah ada di atas, pokoknya persis seperti umumnya penempatan antena khas indosat, seperti foto dibawah ini.

Bentuk khas BTS indosat

Bentuk khas BTS indosat

Sampai sekarang, sampai malam ini saya menulis ini, BTS Indosat belum di ON AIR kan juga, padahal saya lihat sepintas, semuanya sudah terinstall dengan lengkap. Listrik juga sudah disambung, 2 buah rack untuk mesin transmisi (jika saya tidak salah) juga sudah nongkrong lama.

Mesin BTS Indosat di Ngoro-Oro (saya potret sambil naik motor)

Mesin BTS Indosat di Ngoro-Oro (saya potret sambil naik motor)

Mungkin Indosat menunggu saat mudik lebaran baru di ON-AIR kan, untuk mengkover para pemudik yang datang ke Ngoro-Oro dan sekitarnya. Dulu saya telah menulis bahwa sebenarnya BTS di Ngoro-Oro ini sangat vital jika memang indosat serius ingin bersaing disini, ada banyak pegawai pemancar yang saya yakin ada yang memakai produk indosat, ada SMP 4 Patuk di bawah tower indosiar yang tentu pangsa kartu IM3 yang memang sepertinya disasar untuk ABG, bahkan anak SD kelas 3 keataspun sekarang sudah pada punya HP sudah pada melek internet di HP.

Pangsa pasar selular, pekerja tv, dan SMP 2 Patuk (foto by Mr T. Udiyono)

Pangsa pasar selular, pekerja tv, dan SMP 4 Patuk (foto by Mr T. Udiyono)

Foto diatas terlihat 7 tower tv yang bergerombol di sebelah timur, tampak pula SMP 4 Patuk yang ada pohon-pohon cemara di halamannya.

Jadi untuk indosat, tunggu apa lagi????? Monggo segera di ON AIR kan, sehingga kartu matrix indosat saya tidak tulalit lagi.

Semoga ada orang indosat membaca blog saya ini :))

tvri Jogja siaran percobaan colorbar+tone dari Ngoro-Oro

Kebetulan saya masuk kerja sore ini, merasakan buka puasa pertama di kantor, di pucuk gunung, tentu saja dengan makanan dan minuman yang saya bawa dari rumah, bekal yang telah dimasak oleh istri saya tercinta.

Panel antena TVRI Jogja (thank for Mr. Teguh Udiyono)

Panel antena TVRI Jogja (thank for Mr. Teguh Udiyono)

Sehabis buka puasa dan sholat maghrib, saya gelar laptop saya, baca-baca berita di kompas, detik, dan lainnya, lalu tak lupa buka facebook saya, sekedar membaca-baca status dari teman-teman, karena puasa ini saya berjanji hanya sebagai pengguna pasif saja, saya tidak akan update status dan memberikan komentar, paling puol memberikan LIKE alias acungan jempol pada status teman-teman saya. OK, akhirnya jam 19 saya membaca update dari teman yang kerja di TVRI jogja, yang menulis saat ini TVRI sedang melakukan siaran percobaan dengan pemancar barunya di Ngoro-oro. dan setelah saya cek ternyata benar juga. Bahkan sampai saya menulisnya saat ini, masih juga ada siaran percobaannya, sekarang jam 19:47.

Nampang di dekat tower TVRI Jogja di Ngoro-Oro

Nampang di dekat tower TVRI Jogja di Ngoro-Oro

Selamat untuk TVRI jogja yang akhirnya bisa ONAIR juga dari Ngoro-Oro, Patuk, GunungKidul, walaupun baru percobaan, berbagai kendala selama installasi akhirnya solved juga, mungkin memang kehendak yang DIATAS sana tvri jogja siaran pas 1 Ramadhan 1430 H. Paling tidak untuk siaran resmi perdana dengan program siaran, mungkin bisa dilakukan tanggal 24 Agustus 2009, saat ulatah TVRI. Pas benar momentnya.

Gagah berdiri paling tinggi di Ngoro-oro, 150 meter.

Gagah berdiri paling tinggi di Ngoro-oro, 150 meter.

Saat ini sebenarnya ADiTV juga sudah siaran program acara, saat saya tadi sore sampai kantor jam 16:50, sudah ada siaran langsung bersama bapak Amien Rais, yaitu pengajian menjelang buka puasa. Kemarin hari Jumat 21 Agustus 2009, ADiTV merubah perarahan antenannya, yang saya lihat untuk arah Solo dan Jogja masing-masing 6 panel, arah GunungKidul dan Bantul masing-masing 2 panel, total 16 panel (semoga saya tidak salah melihatnya).

panel antena ADiTV sama rata kesemua arah sebelum dirubah komposisinya

panel antena ADiTV sama rata kesemua arah sebelum dirubah komposisinya

Tambah ramai saja dunia pertelevisian di Jogja, bahkan mungkin 2 atau 3 tahun lagi siaran tv digital teresterial sudah masuk di Jogja, sehingga akan bisa maksimal menampung 36 tv siaran bareng dari Ngoro-Oro. Kita tunggu saat itu tiba.

ADiTV tampak dikejauhan sebalah kanan BTS TELKOMSEL

ADiTV tampak dikejauhan sebalah kanan BTS TELKOMSEL

Foto diatas saya ambil hari Jumat 21 Agustus 2009 jam 11:09, sebenarnya saat itu ada orang bergelantungan di tower ADiTV sedang merubah komposisi antena ADiTV, yaitu arah Solo menjadi 6 panel, yang sebelumnya hanya 4 panel, arah jogja juga demikian, yang menjadi korban adalah arah GunungKidul dan Bantul karena masing-masing jadi hanya 2 panel saja, tetapi memang arah Solo dan Jogja diperbanyak karena lebih banyak pemirsa di arah tersebut.

Tower antena ADiTV dilihat dari arah lain, ada di kiri BTS Telkomsel.

Tower antena ADiTV dilihat dari arah lain, ada di kiri BTS Telkomsel.

merdeka!!!!

Merdeka untuk mengatur bangsa.

Merdeka untuk mematuhi aturan yang ada.

Merdeka untuk berkarya dengan baik dan benar.

Merdeka untuk tidak korupsi dan mencuri dari bangsa sendiri, juga dari bangsa lain.

mengantuk setelah sahur puasa ramadhan

Ini adalah pengalaman pribadi saya saat menjalankan ibadah puasa ramadhan, yaitu saya selalu merasa mengantuk setelah subuh, bahkan saat sahurpun kadang sudah mengantuk. Memang setelah saya runut, kegiatan rutin saya adalah, ikut sholat tarawih yang biasanya selesai jam 20:30, setelah itu ikut tadarusan Al Qur’an yang biasanya juga selesai antara jam 21:30 sampai jam 22:00, setelah itu biasanya disambung dengan sejenak bincang sana-sini di masjid sampai jam 23:00, nah sampai di rumah kadang masih melek untuk sekedar nonton TV, saat itu belum ada demam FB, jadi puasa Ramadhan besok adalah Ramadhan pertama dengan demam Fesbuk (yang rasanya deman saya sudah cenderung menurun, Alhamdulillah).

Jadi apa penyebab usai sholat subuh menjadi mengantuk, setelah saya pikir-pikir, maka sebabnya adalah;

Pertama, saya tidur terlalu larut malam, bahkan kadang lewat tengah malam baru bisa tidur.

Kedua, saat sahur terlalu banyak makan, karena saat itu dalam pikiran saya harus banyak makan sahur agar ada banyak cadangan makanan untuk dicerna sepanjang puasa besok hari. Perut kenyang otomatis mata menjadi ngantuk.

Alhamdulillah, akhir-akhir ini saya mencoba mempraktekkan tidur sedini mungkin, paling larut jam 22:00, sehingga kisaran jam 03:00 bisa bangun untuk sholat malam, terus saya lanjutkan sahur puasa daud hanya dengan sedikit makanan, biasanya dua potong roti, dan segelas susu sashet yang harganya seribuan itu. Saya tidak tidur lagi sampai siang, dan nyatanya mata tidak mengantuk, bahkan badan juga segar.

Jadi jika pengalaman ini bisa diterapkan saat puasa Ramadhan, kemungkinan Ramadhan saat ini akan beda dengan ramadhan saya sebelumya. Sebenarnya kendala saya adalah, tidak adanya sholat tarawih di kisaran jam 03:00 di masjid saya, karena memang adat kebiasaan di masjid saya adalah Jamaah Sholat Isya’ dilanjutkan Sholat Tarawih, lalu Tadarus Al Qur’an. Sebagai solusi, mungkin setelah tadarus, langsung pulang tidur, sehingga kisaran jam 03:30 bisa bangun untuk sahur dengan badan yang segar, lalu sahur jangan berlebihan, jangan kenyang atau bahkan kekenyangan. dilanjutkan mandi sebelum shubuhan, pasti badan segar dan sehat, tidak kantuk lagi. Semoga.

kapan TVRI jogja onair dari Ngoro-Oro?

Hampir dua minggu saya tidak bisa internetan dengan laptop sehingga tidak bisa update blog ini. Saya mulai dari TVRI jogja yang sekarang sudah selesai memasang panel antena, antena TVRI sepertinya didesain dengan sangat baik perarahannya, untuk arah wilayah solo saya lihat ada 8 panel antena, untuk wilayah Jogja dan Gunungkidul, masing-masing 6 panel, dan untuk wilayah arah Bantul ada 4 panel, sehingga total 24 panel, kenapa beda-beda? karena untuk wilayah arah solo daerah cakupannya lebih luas dan solo juga kota bisnis, sehingga dimaksudkan agar kualitas audio dan video tetap bagus, begitu juga dengan arah lain yang berbeda jumlah panelnya karena juga pertimbangan luas area yang dicover dan juga dari segi ekonomi/bisnis. Sebenarnya bisa saja dibuat sama merata kesemua arah (omni-direction), yaitu masing-masing 6 panel tiap arah.

panel antena sudah terpasang (tower yang kanan)

panel antena sudah terpasang (tower yang kanan)

Yang saya dengar, saat ini TVRI baru installasi mesin pemancar, dan jika tidak meleset dugaan saya, pastinya tanggal 17 Agustus 2009 harusnya sudah bisa ONAIR, karena sesungguhnya TVRI jogja itu ulang tahunnya adalah tanggal 17 Agustus, sedangkan TVRI nasional adalah 24 Agustus, kok beda ya, saya sendiri belum mencari tahu alasannya.

Jadi kita tunggu saja akankah TVRI jogja bisa siaran perdana dari stasiun pemancar barunya di Ngoro-Oro, patuk, Gunungkidul tanggal 17 Agustus atau mundur dari tanggal tersebut.