Alhamdulillah kita beruntung bisa bersua kembali dengan bulan romadhon tahun ini, insya Allah bulan yang penuh berkah bagi yang bisa memanfaatkannya dengan baik dan benar.
Saya pribadi mulai puasa pada hari Jumat bertepatan dengan tanggal 20 Juli 2012 Masehi, dan ini juga berlaku di dusun tempat saya tinggal, dan sepertinya hampir di mayoritas jogja, karena mengacu pada HISAB atau berdasar perhitungan astronomi peredaran bulan bumi dan matahari. Padahal pemerintah kita menetapkan 1 Romadhon 1433 H dimulai pada hari Sabtu 21 Juli 2012 Masehi.
Mengutip komentar dari ketua PP Muhammadiyah, yang kurang lebih sebagai berikut; bahwa ada yang YAKIN DENGAN HARUS MELIHATNYA, ADA PULA YANG YAKIN DENGAN PENGETAHUANNYA.
Tetapi intinya yang harus yakin dengan melihatnya adalah dengan sistem RUKYAT, padahal melihatnyapun dengan bantuan ilmu pengetahuan juga, yaitu minimal pakai teropong untuk melihat lebih jelas, jarang saya lihat di tv saat siaran langsung melihat hilal, hanya dengan mata biasa, saya belum tahu apakah di jaman Rasulullah SAW dulu menggunakan teropong atau hanya menggunakan mata telanjang biasa. Sepertinya hanya menggunakan mata telanjang biasa.
Sistem HILAL adalah sitem perhitungan astronomi oleh ahli ahli astronomi, ilmu pengetahuan tentang peredaran bumi, bulan dan matahari sangat diperlukan disini, saya pribadi bukan ahli astronomi, bahkan pelajaran geografi saya pun tidaklah dapat dikatakan baik, tetapi saya yakin bahwa Allah menciptakan alam semesta ini secara sangat teratur dan masing -masing beredar menurut ketentuan dan perhitungan yang sudah ditetapkan, bumi berputar pada porosnya, tetapi juga beredar mengelilingi matahari, sedang mataharipun melakukan hal yang sama.
Mungkin hal paling sederhana adalah bahwa gerhana bulan dan matahari, yang dapat dihitung dengan detil sebelumnya, tidakkah ini menunjukkan bahwa untuk urusan penentuan awal bulan hijriyah juga bisa dihitung dengan cermat pula? kalau saya sebagi orang teknik elektro ada juga hal sederhana untuk analogi, ada sebuah kabel listrik tembaga yang berisi tegangan listrik, ada beberapa cara untuk membuktikannya. Pertama dengan memakai salah satu panca indera kita, yaitu dipegang lansung dengan tangan kita, pastilah kita nanti akan tahu saat tangan kita kesetrum maka itu artinya kabel tersebut mengandung tegangan listrik, dan sebaliknya jika tidak kesetrum, mungkin tidak ada tegangan listrik sama sekali, atau kemugkinan ada tegangan listrik tetapi kecil sekali, sehingga tangan dan tubuh kita tidak bisa merasakannya.
Cara kedua tentu dengan bantuan ilmu pengatahuan, dalam hal ini menggunakan alat bantu yaitu Voltmeter, kita bisa mengukurnya dengan volmeter dengan pengukuran diatur yang paling besar dulu, jika dirasa hasil pengukuran terlalu kecil terbaca, maka bisa dikecilkan lagi pengaturannya di volmeter, sehingga tegangan yang kecil sekalipun bisa kita ketahui dengan ukuran yang lebih presisi. Begitulah yang saya yakini dalam penentuan awal bulan 1 Romadhon 1433 hijriyah tiap tahunnya.
Saya tidak fanatik buta dengan cara HISAB ini, artinya saya menghormati juga cara rukyat, semua cara ada dasarnya juga, yang terpenting adalah yakini salah satu, dan kerjakan puasa romadhon dengan benar dan baik, diisi hari dan malam kita dengan ibadah-ibadah yang telah dicontohkan dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Yang salah adalah yang mampu puasa tetapi tidak menjalankannya, tetapi memang puasa hanya untuk orang yang beriman. Puasa adalah cara terbaik untuk reparasi tubuh kita dari racun racun, mereset perut kita yang merupakan sumber penyakit dengan asupan makanan yang tidak sehat dan mungkin makanan haram yang tidak kita sadari keharamanya. Mereset lidah sebagai perasa manis, kecut, pahit dll. Membuat detak jantung menjadi lebih pelan sehingga jantung bisa lebih awet 😀
Puasa romadhon sebenarnya lebih “mudah” kita kerjakan, karena banyak barengannya, hampir sebagian besar umat islam mengerjakannya, kenapa saya katakan “mudah” mungkin bagi anda yang belum biasa puasa sunah, misal senin kamis atau puasa daud, atau puasa syawal, cobalah besok setelah romadhon kita kerjakan puasa puasa sunah tersebut, tentu lebih berat karena banyak godaan dan tidak banyak yang melakukannya.
Bahkan ulat yang jelek dan menakutkan bagi sebagian orang, bisa menjadi kupu-kupu yang indah dengan “berpuasa” menurut caranya ulat. Ini adalah contoh dari segi fisik dari seokor ulat. Saat menjadi kupu-kupu yang terjelekpun, tentu lebih indah dari pada saat berujut ulat. Minimal bisa terbang kesana kemari. Begitupun manusia yang berpuasa maka dari segi fisik, insya Allah akan lebih sehat, perut tidak buncit, pikiran tenang dan terang, terasa sekali lebih dekat dengan Allah, ringan mengerjakan kebaikan, terhindar dari berbuat yang salah dan dosa. Baik dari segi fisik serta rohani, puasa akan membawa kita ke jenjang yang lebih baik dari pada yang tidak puasa.
Selamat berpuasa, semoga seluruh kebaikan dari puasa kita dapatkan. amin.
Filed under: Relijius | Tagged: dasar puasa, kelebihan puasa, keuntungan berpuasa, manfaat puasa, nikmatnya puasa, puasa, ramadhan 1433, romadhon 1433 | 5 Comments »