Pantai Sundak di Gunungkidul

Telah lama saya mendengar tentang pantai Sundak di Gunungkidul ini, tetapi baru kesampaian kesana kemarin pas bareng bareng koboys fun riding bersama ahm.

Foto dengan Tongsam dan Hyoga sebelum berangkat riding

Foto dengan Tongsam dan Hyoga sebelum berangkat riding

Pantai Sundak ini adalah titik pemberhentian pertama di acara fun riding koboys dan ahm. Saya dari AHM Jombor naik NMP FI, menyusuri jalanan ringroad barat dan selatan, dilanjutkan naik via imogiri timur melewati panggang, dan meliuk liuk naik turun berkelok akhirnya sampai ke jalanan nan lurus dan lebar di JJLS, lalu kembali ke jalur kecil sepanjang kurang lebih 10 km untuk menuju ke pantai Sundak. Dan semua jalanan di Jogja itu mulus bro 😀

di NOL kan dari awal mau berangkat

di NOL kan dari awal mau berangkat

 

hasil akhir di Pantai Sundak, 136 KM

hasil akhir di Pantai Sundak, 136 KM

Letak dari pantai Sundak ini ada di deretan pantai Baron, Krakal, Kukup. Yang saya rasakan agak menghambat menuju pantai pantai di Gunungkidul ini adalah kurangnya petunjuk jalan sepanjang perjalanan, sehingga agak menyulitkan saya yang tertinggal rombongan riding, dan harus bertanya dua kali agar tidak salah jalan.

Hamparan pantai berpasir putih akan menyapa kita saat tiba di pantai Sundak, disini fasilitas pendukung juga lengkap, ada toilet, parkiran, penjual makanan, meja meja sederhana di pinggir pantai untuk istirahat dan makan. Yang unik di pantai Sundak ini adalah dominan pohon WARU, bukan pohon pandan yang merupakan pohon alami di pantai, atau pohon cemara udang yang banyak ditanam di pantai wilayah Bantul.

makan siang saya

makan siang saya

 

100_1325

Untuk pantainya sendiri menurut saya standar pantai saja, tidak ada yang begitu menonjol dan istimewa, kalau ke Pantai Sundak ini saya rasa paling enak yang nikmati semilir anginnya di bawah rimbunan pohon Waru sambil makan minum diatas hamparan pasir putihnya. Kami disuguhi minuman kambil alias KELAPA, bukan minuman DEGAN, karena memang yang kami minum ini sudah bukan degan lagi, agak kecewa sih, degan itu masih mudah dikeruk daging dalamnya, tapi yang kami makan ini dagingnya sudah wujud kelapa walaupun belum tua banget, tapi memang tidak layak disebut degan.

Untuk makan siang saya mencomot beberapa udang, dan saya guyur dengan ca kangkung lumayan banyak, biasanya saya alergi udang, tapi entah kenapa kok ini saya tidak alergi, apa ini udang laut? karena saat saya makan udang misal di rumah makan Mang Engking, biasanya saya langsung alergi, yaitu Biduren, badan jadi bentol bentol seperti kena ulat, dan tentu ditambahi rasa pusing,

sisi timur pantai Sundak

sisi timur pantai Sundak

sisi barat pantai Sundak

sisi barat pantai Sundak

 

Sepanjang pesisir Kabupaten Gunungkidul memang banyak terdapat pantai pantai yang indah, persaingan memperebutkan pengunjung tentu juga ketat, ditambah lagi sekarang di Gunungkidul sisi utara ada obyek obyek wisata baru seperti Gunung Purba Nglanggeran, Embung Nglanggeran, Gua Pindul, Air Terjun Srigetuk dll, yang berpotensi menyedot pengunjung pula. Untuk pengelola wisata pantai di Gunung Kidul, harapan saya, manjakanlah pengunjung dan layani sebaik mungkin, karena itulah hakekat iklan terbaik saat ini, biarkan pengunjung nanti yang akan men twet, menposting di blog, atau FB dll tentang keindahan, keramahan, dan pelayanan yang baik dari pengelola pantai. Kuncinya adalah makanan yang enak dan standar serta transparan harganya, jangan sekali kali nuthuk harga ke pengunjung, lalu fasilitas kamar kecil yang bersih dan nyaman, parkiran yang nyaman dan biaya parkir yang wajar. Jika semua pelaku wisata menyadari hal ini, tentu pengunjung akan datang dan datang ke pantai pantai di gunungkidul.

Selepas makan siang dan istirahat di Pantai Sundak ini, perjalana Fun Riding koboys dan AHM dilanjut ke etape kedua, yaitu Pantai Sundak – Pom Bensin Pracimantoro. Nantikan kelanjutan kisahnya, karena saya ganti pakai matic scoopy.