Saya kerja di dekat Gunung Nglanggeran sejak akhir 2001, tapi baru kemarin tanggal 29 Mei 2010 saya akhirnya naik gunung yang tiap kali saya kerja pasti saya melihatnya dari kantor saya. Lucunya wisata naik ke Gunung Nglanggeran kemarin, sama sekali tidak direncana sebelumnya. Berawal dari mantenan ke Gedangsari tempatnya bro Jomlo Ati, lalu setelah dipikir-pikir kalau mau wisata ke Pantai kok adoh banget. Kebetulan bro Alrozi mau jualan dompet ikan parinya di Nglanggeran, maka seketika ada ide dari bro Sudaryanto Adp (sang penunggu gunung) untuk sekalian saja kita serombongan pesiar kesana. Jadi kami dari Sambipitu ambil ke arah Gunung Nglanggeran, rute ini melewati pula desa kerajinan topeng BOBUNG.
Kalau foto dibawah ini adalah rute jika anda dari arah jogja, maka ambil jalan Wonosari, sampai pertigaan Piyungan, terus naik ke Patuk GunungKidul, nah anda akan melewati pula BUKIT BINTANG, atau HARGODUMILAH, lalu akan melawati RADIO GCD yang ada di kiri jalan, anda tinggal naik 50 meter akan ada perempatan di depan pas Pos PJR Patuk. Untuk ke Nglanggeran, ambil arah kiri, menyusuri jalan hotmix halus yang kecil tapi muat lho bis besar wisata, nanti akan melewati komplek pemancar TV jogja-solo, sebelum akhirnya sampai di Gunung Nglanggeran.
Foto diatas adalah foto di sekitar Radio GCD, radionya ada di ujung kiri, belok kiri pas pada orang yang naik motor sebelah kiri, untuk menuju plakat seperti foto dibawah ini, anda tinggal naik kira-kira 50 meter, sampai pada rumah yang temboknya biru ada tulisan XL. Nah pelan-pelan saja disitu, ambil belok kiri. Kalau terus ke jurusan Wonosari, kalau belok kanan ke jurusan Dlingo.
Jam 14:39 kita sampai juga di Gunung Nglanggeran, semua anggota rombongan hanya bisa takjub dan nggumun serta tak lupa mengingat kebesaran ciptaan-Nya yang berujud gunung batu yang menjulang tinggi. Gunung Nglanggeran ini sebenarnya kalau cuaca cerah bisa dilihat dari kota jogja, terutama dari Pojok Beteng Wetan silahkan melihat lurus ke Timur, maka akan terlihatlah Gunung Nglanggeran ini, dan jika anda jeli maka akan terlihat pula tower-tower pemancar TV yang dicat putih dan merah tampak di bawahnya, semua pemancar untuk jogja dan solo ada di sana, kecuali pemancar RBTV yang nganeh-nganehi ada di Jalan Jagalan Jogja, wetan Malioboro.
Gunung Nglanggeran ini telah dikelola secara profesional, ada fasilitas parkir, ada petugas yang menjual tiket, ada kamar mandi, ada pendopo yang bisa digunakan untuk sekedar nggelar kloso dan untuk pertemuan atau untuk makan-makan, ada pula area yang bisa digunakan untuk berkemah, jadi lengkap juga fasilitasnya.
Karena kami semua habis dari menghadiri nikahan, maka hampir semua memakai baju batik dan sepatu pesta, lucu juga naik gunung pakai baju batik, aneh neng nyoto.
Setelah kami semua parkir dengan rapi, maka tidak lupa pertama-tama foto bersama dengan background tulisan Gunung Nglanggeran, stelah itu dilanjut ke Pendopo dan dari arah pendopo ini terlihat sebuah mata air yang meluncur di tebing bebatuan yang tinggi, sungguh satu lagi keagungan Allah menciptkann air yang timbul di sela-sela pegunungan batu seperti ini.
Cuaca sedikit mendung saat kami mulai naik, banyak tempat eksotik yang bagus untuk difoto dan bagus pula sebagai tempat untuk foto-foto. Untungnya jalan ke atas sudah dibikin semacam tangga-tangga dengan memangkas tanah jadi undak-undakan.
Ada cerita lucu, salah satu teman yang denger suara seperti radio atau musik, setelah bergaya detektif dan ditelusuri, oh ternyata sepasang muda mudi yang lagai pacaran sambil dengerin lagu, ono-ono wae.
Sampai kira-kira di setengah perjalan di ke puncak, tiba-tiba hujan turun, kami bisa berteduh di bawah batu-batu raksasa yang bentuknya miring sehingga aman dari terpaan hujan. Rupanya bro Tongsam dan Lekdjie sudah duluan tarikan ke puncak gunung, dan karena tertantang maka saya dan bang One08 juga dengan semangat 45 menuju ke atas, padahal jalan ada yang lempung dan licin, jadi harus ekstra hati-hati, dan sungguh saat naik gunung kita harus memberi salam kepada makhluk yang tidak tampak, sekedar say hello lah, ibaratnya wong jowo yo kulonuwun sama yang biasa tinggal di sini, bagaimanapun tempat yang sepi seperti gunung-gunung ini adalah tempat favorit bagi mereka. Dan kita sebagai tamu tidak boleh grasak-grusuk.
Saya dan bang one08 tetap naik melewati jalan yang hanya merupakan celah sempit retakan batu yang hanya muat pas-pasan dibadan, tidak kebayang seandainya pas lewat, terus ada gempa, ngeri banget jika batunya bergeser jadi rapet lagi. setelah melewati celah batu yang sempit, sampailah pada tantangan terakhir yaitu jalan agak menanjak berwujud tanah liat yang licin kena air hujan, jadilah kami harus mlipir-mlipir cari pegangan pada pohon-pohon yang itupun jarang sekali.
finally sampai diatas juga
Akhirnya terbayar lunas jerih payah saya dan bang one08, sampailah kami di salah satu puncak Gunung Nglanggeran, sebenarnyalah masih ada puncak berikutnya, tapi cuaca dan jam yang sudah sore tidak memungkinkan kami nekat ke atas, apalagi di usia kami yang kepala tiga ini tidaklah sehebat saat usia kepala dua dulu saya naik merapi, merbabu dan sumbing.
Dari atas terlihat pemandangan yang menakjubkan, hanya bersyukur-dan bersyukur kami ucapkan atas kebesaran ciptaan-Nya ini yang terhampar di depan mata kami, memang sayangnya cuaca hujan dan sedikit berkabut membuat kami tidak leluasa mengabadikan smeua ini untuk oleh-oleh kami tampilkan di blog ini.
Setelah dirasa cukup, maka saya dan bang one08 kembali turun, dan benar saja bro Sudar sudah nelpon saya posisi dimana, itu pas kami mau turun di celah batu yang sempit, saya sendiri pakai safety shoes yang beratnya minta ampun, tapi ternyata bagus juga, tidak licin, dan air tidak nembus ke dalam kaos kaki saya secara hebat, hanya baju dan celana saya yang basah, lucunya bang one08 pakai sepatu kantoran yang barusan dua minggu yang lalu dibeli di sentra kerajinan kulit di MANDING, Bantul. Semoga saja sepatunya bang one08 tidak keok.
Sebenarnya obyek wisata Gunung Nglanggeran ini sudah ada blog dan websitenya, jadi bila anda ingin informasi lebih detail silahkan kunjungi langsung. Blognya klik disini. Untuk website silahkan klik disini.
Demikianlah sekilas pengalaman berwisata di Gunung Nglanggeran, bagi anda yang belum pernah, segeralah mencoba, karena naik gunung ini dari tempat parkir sampai ke puncak tempat saya mencapainya kuran glebih hanya 30 menit, mungkin kalau untuk ke puncak tertinggi bisa makan 1 jam, ini belum seberapa jika dibanding misal naik Merbabu dari Kopeng, yang berangakat kisaran jam 21 malam, sampai puncak merbabu di pagi hari.
Untuk pemula dan manula seperti saya, Gunung Nglanggeran ini cocok sekali didaki, pemandangannya sunguh menawan dan eksotik, tiada duanya.
Filed under: Hoby, Keluarga, Koboys, Sepeda Motor | Tagged: Gunung api purba, gunung langgeran, gunung nglanggeran, Gunungkidul, koboi, koboys, langgeran, nglanggeran, patuk gunungkidul, wisata gunung langgeran |
seru euy.. 😀
SukaSuka
mantap ceritanya mas! sepatuku jadi klumut dan bluwek!
yang pasti saya puas dan sampeyan lebih puas dan lega… (mosok kerja disitu dari tahun 2001 baru kesampaian naik puncak nglanggeran tahun 2010) 😈
SukaSuka
puas mas kalau sampai ke puncak berbasah basah pula wkwkwkwkwk
SukaSuka
pas foto dipuncak sebenarnya “singunen” 😯
lha dibelakang jurang menganga….
alhamdulillah, walau salah kostum berhasil naik dan turun dengan selamat (kalo ingat turunnya merayap dan pegangan semak-semak bikin ngeriii!!)
SukaSuka
merambat yo mas.
SukaSuka
[…] 2010 Masih terasa pegelnya setelah acara Walimahan Bro Jomblo Ati kemarin yang dilanjutkan acara Climbing dadakan yang dilakukan secara nekat dan lucu di Gunung Api Purba Nglanggeran, maka pada kesempatan ini saya […]
SukaSuka
tekan ngomah do njaluk pijet mesthi..xixixi..
SukaSuka
ora wani nembung pijet, lha sedino ditinggal lungo je.
SukaSuka
bhahhah
phodo mas… bojoku komplain pulang terlalu sore… trus nesu… 🙂
SukaSuka
yo berarti tanda sayang dan cinta mas ha ha ha ha
SukaSuka
[…] Wisata Dadakan ke Gunung Nglanggeran […]
SukaSuka
➡ waktu saya tinggal sejenak di dusun Blimbing, Nglanggeran dapet cerita bahwa di sana ada aura mistik lho bro… ada simbah2 yang cerita; di nglanggeran pernah ketemu dengan tokoh punakawan [semar, bagong, gareng, petruk] lagi jalan-jalan katanya… terus ada simbah2 juga yang pandai manjat tebing tanpa peralatan tali dll apapun… wuih…
tapi simbah2nya sudah sepuh…
lha kemaren njenengan di puncak liat apa bro???
SukaSuka
ceritanya sudah ada dan bisa dibaca di blog dan di website resmi Gunung Nglanggeran, klik saja link yang aku tulis. Aku pernah juga diceritain sama satpamku, ada batu wayang yang dulu pernah ngglundung ke bawah, eh bisa naik lagi sendiri. Percaya nggak percaya.
SukaSuka
Uhuhuy…Pemandangane elok tenannn..gelo aku gak melu neng puncak, lha si susi emoh diajak berbasah2 je…Xixixi…
Ayo kang Hadi yen mau nglanjutin kompor2nya..
SukaSuka
cepetan nikah, nanti berbasah basah di kamar pertamax lebih enak xixixixixixixi
SukaSuka
Weh weh mantap tenan travelingnya Mas, jadi pengen …… 😛
SukaSuka
kapan2 gw jg pingin puncak.. pokok e harus pada siap nganter..
SukaSuka
oke aku siap mas, sangu makan minum dan tikar, jas hujan, sepatu yang pas dengan medan, aku masih penasaran sama puncak berikutnya.
SukaSuka
Wah padahal deket sama rumah mertua (berbah)…..malah belom pernah kesana…payah nih…yang bikin payah lagi, kok baru denger ya ada gunung api purba di situ, padahal background ilmu kebumian dan sering ke lapangan…hadohhhhh.
mantap mas report nya.
SukaSuka
ha ha ha ha perlu dipertanyakan ilmu buminya tuh bro
SukaSuka
masih perlu belajar dari master blog ini nih
postingannya sangat informatif bro,…Terimakasih
SukaSuka
ketokke nyenengkeh ki. Sing kepala 3 mesthi menggeh2. Sing nggawa pacar luwih2, tapi ra diketokke
SukaSuka
ketimbang munggah gunung pati, mending munggah gunung Nglanggeran mas 🙂
SukaSuka
oo itu ya yang pada pake batik ..??
hehee
asik juga itu
SukaSuka
[…] ada artikel-artikel dari rekan lain yang mungkin lebih komplit, contohnya dari Mas Hadiyanta ada ini dan ini, dari kilaubiru ada ini kemudian lekdjie yang dibela-belain pulang kampung dari Cikarang […]
SukaSuka
ijin sedot gambar saya ya mas!
SukaSuka
monggo mas.
SukaSuka
terakhir aku naik waktu smp tahun 1997..
SukaSuka
walaaahhhh . . . seruuuu abiiissss !!
like this bengeeeett
SukaSuka
Minat mas? besok bisa mampir di pemancarku lalu mampir naik ke Gunung Nglanggeran.
SukaSuka
Tulisan yang keren dan lengkap sekali mas… terimakasih…
SukaSuka
Mas Hadiyatna
tulisane lengkap, aku dadi kelingan jaman cilikku mbiyen.. dolane munggah gunung ngglanggeran golek jambu klutuk…
sudah lebih 20 tahun enggak naik ke gunung ngglanggeran lagi… kapan ya bisa ke sono lagi…
SukaSuka
disempatkan mas kalau pas mudik, asyik tenan, kayaknya 1 agustus mau ada pendakian bareng.
SukaSuka
aku nek mulih lebaran pingin munggah gunung, tapi nek ono kancane nek dewean koyone pegel apalagi sama keluarga paling enak, salam mas buat teman teman yang udah mendaki gunung nglanggeran…dari wanto cah peranto dari soko sari ngoro oro
SukaSuka
tonggone mas Wahyono yo mas.
SukaSuka
[…] http://hadiyanta.com/2010/05/30/wisata-dadakan-ke-gunung-api-purba-nglanggeran-bersama-koboi/ […]
SukaSuka
[…] Wisata dadakan ke GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN bersama KOBOI […]
SukaSuka
pengiiinnn…
SukaSuka
[…] kalau gunung langgerannya bisa dilihat disini http://hadiyanta.com/2010/05/30/wisata-dadakan-ke-gunung-api-purba/ […]
SukaSuka