tv nasional jakarta tirulah langkah nexmedia


Ada yang komentar di postingan saya tentang pay tv DVB-T berjudul http://hadiyanta.com/2011/11/15/edp-macvision-borobudur-tv-di-kpid-diy/ sebagai berikut

oke deh saya langsung buka website yang dirujuk http://www.nexmedia.co.id/ dan ternyata memang sudah ada dan  saat ini jangkauan Nexmedia dapat dinikmati diwilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (JABODETABEK). Segera akan siap melayani kota-kota lainnya di Indonesia.

Keunggulan dari nextmedia ini adalah sebagai berikut (copas dari site nya)

1. Hiburan Praktis, Harga Terjangkau. Menyajikan tayangan channel-channel unggulan dengan harga terjangkau  mulai dari Rp. 51.000,-

2. Gambar Jernih. Nexmedia menggunakan teknologi MPEG 4 semakin menjamin kenyamanan dalam menikmati tayangan yang menghasilkan kualitas tayangan terbaik, gambar jernih.

3. Tanpa Parabola. Nexmedia merupakan pelopor televisi berlangganan praktis, tanpa menggunakan parabola, cukup menggunakan antenna TV biasa.

4. Dapat Dibawa Kemana Saja. Nexmedia dapat dipindah-pindah dari ruangan ke ruangan atau dari rumah ke rumah lain, praktis dan fleksibel.

5. Mudah dipasang Sendiri. Bawa pulang Nexmedia dan pasang sendiri, atau daftar sekarang kami akan mengirimkan langsung ke rumah Anda.

Nexmedia ini on air dengan teknologi DVB-T dan saya masih yakin untuk satu kanal maksimal hanya bisa 8 saluran. Jadi kalau misal nexmedia menjanjikan 32 saluran berbeda (siaran berbeda) maka nexmedia harus punya 4 kanal frekuensi. Karena tiap kanal frekuensi maksimal bisa 8 siaran berbeda, maka 4 X 8 = 32 saluran berbeda dalam waktu bersamaan.

Oke kita kembali ke judul, bahwa tv jakarta sebaiknya meniru langkah nexmedia ini. Perlu diketahui bahwa sekarang ini sudah semacam terbentuk grup-grup TV sebagai berikut

1. Grup Emtek = SCTV, Indosiar, O’Channel, nexmedia

2. MNC = RCTI, MNCTV, GLOBALTV+NusantaraTV

3. VIVA = ANTV+tvOne

4. TransCorp = Transtv+Trans7

Itulah empat grup besar yang saya ketahui, masih ada MetroTV yang entah ikut grup mana, atau mungkin bikin grup sendiri.

Jadi langkah paling mudah bagi ketiga grup (kecuali emtek) adalah meniru langkah grup emtek, yaitu bikin paytv baru persis nexmedia dengan teknologi DVB-T.

Jadi misal satu grup dapat satu kanal frekuensi tv digital DVB-T, maka misal grup VIVA nanti membuat tv baru berbayar, sehingga tvOne dan ANTV tinggal ikut saja di pemancar digital milik tv baru. Tentang tempat dan towernya tidak perlu baru, cukup memakai tanah atau gedung kosong di lokasi pemancar tvOne atau ANTV lalu tempatkan pemancar DVB-T. Selesai.

Jadi masyarakat bisa lebih cepat mempunyai pilihan untuk teknologi DVB-T. Untuk langganan mungkin bisa ditekan serendah mungkin, karena nanti tetap saja tv jakarta memasang iklan seperti biasa.

Kendala utama migrasi dari analog teresterial ke DVB-T adalah penyediaan SET TOP BOX, mungkin saja dengan adanya pay-tv DVB_T yang sepaket dengan  grup masing-masing, bisa jadi jalan tengah yang baik, jadi mulai 2012 sampai muangkin 2018 bisa siaran multicast yaitu teresterial analog dan teresterial digital (DVB-T) bisa siaran bareng, sehingga masyarakat yang ingin menonton TV dengan lebih baik bisa berlangganan pay-tv, atau nanti ada receiver unlock yang bisa untuk nonton semuya siaran tv biasanya kecuali yang berbayar. Nantinya saat 2018 siaran analog harus CUT OFF, saya yakin hampir semua orang sudah beralih ke penerima DVB-T. Mulai 2013 harus ada aturan tidak boleh jualan tv penerima yang analog.

Dengan teknologi DVB-T ini, masyarakat yang membeli atau langganan pay tv dvb-t tidak ribet, karena tinggal colokin ujung antena ke input set top box, lalu outputnya dari set top box nya masukkan ke TV yang dipunyai dirumah. Tidak perlu ganti antena, tidak perlu ganti TV.

Bandingkan dengan DVB-S (satelite) yang memerlukan antena parabola kecil, dan perlu teknisi khusus untuk memasangnya. Karena tidak perlu SDM teknisi pemasang seperti pada tv berbayar satelit dan tidak perlu antena parabola kecil, maka tv berbayar DVB-T lebih murah dalam investasi, karena hanya perlu set top box (receiver) yang di TV satelit juga perlu ini.

Tiap kanal frekuensi bisa sampai 6 atau 8 saluran berbeda, jadi nantinya tiap grup tentu saja bisa menggandeng tv lokal atau tv manapun.

Misal grup VIVA = 1. tvOne, 2. ANTV, 3. tv baru berbayar, 4. TV lokal jogja1, 5. TV lokal jogja2, 6. TV lainnya

Teknologi selalu menemukan jalannya sendiri untuk lebih murah dan lebih mudah dinikmati manusia.

26 Tanggapan

  1. Numpang Promosi Pak… :mrgreen:

    Suka

  2. aseem g ngerti.. PERNAH BACA kira2 bgn: TV teknologi sekarang mengarah ke Streaming Broadcast over internet. contoh SONY BRAVIA internet TV. Pake koneksi internet bisa liat tayangan TV manapun d belahan dunia.. muantap

    Suka

  3. sip,,,,,,,,,makin jernih,,,sayang,,mahal
    yang bocor yang bocor
    http://pertamax7.wordpress.com/2012/01/23/tangki-bocor-gan/

    Suka

  4. yang repot kalo serumah tv-nya banyak, mosok tiap kamar bayar sendiri-sendiri?

    Suka

  5. teknologi digital diprotes sama banyak media, bro… semuanya masih demen ama analog… kenapa? karena mereka sudah berinvestasi di stasiun pemancar di tiap-tiap provinsi… ketika digital berlaku maka mereka harus membuat siaran sendiri per provinsi… dibeberapa media sudah mulai melakukannya seperti B Channel di Jakarta sudah membuat Purwakarta TV dll. dari Kemkominfo sendiri tidak ada penegasan terhadap media yang tidak mendukung sistem digital yang seharusnya sejak tahun 2011 sudah mulai siaran digital di jakarta.

    Suka

  6. mau tanya, kalau pake antene biasa aja udah jelek (semut dan temen-temennya) apa pake alat nexmedia juga masih tetap jelek atau ada perubahan?

    Suka

    • Semut dikarenakan pemancar analog. Makin jauh dr pemancar maka akan makin banyak efek semutnya.

      Dg pemancar digital spt nexmedia. Tdk akan ada semut. Persis seperti nonton VCD. yg ada kalau dpt sinyal mk tv kita hidup, jika tdk ada sinyal mk tv mati tdk ada gambarnya.

      Suka

  7. siip sekualitas HD..

    Suka

  8. sudah banyak ko yang jual set top box receiver untuk DVB-T, termasuk merkan lokal terkenal polytron:
    1. Code Matel Bandung: http://www.codematelsynergy.com/dvb-t-receiver,326.html
    2. Polytron: http://www.polytron.co.id/?fuseaction=home.products&csection=DVB-T%20Receiver

    Suka

  9. Kayaknya NexMedia pake teknologi DVB-T2 deh… 1 frekuensi bisa 32 channel. 1 channel = 1 Mbps. Kompresi MPEG4 HD..

    Suka

  10. berlangganan nexmedia khusus jadetabek bisa menghubungi fajar: 0856 8931 707

    http://wp.me/2kg3v

    Suka

  11. kalaw semua stasiun tv nasional bikin pay tv, rakyat indonesia nonton tv tidak lagi gratis semua harus bayar dong?

    Suka

  12. saya pake parabola a*ra slama ini mngkin blm ada mslh cm sy bosen dg acaranya.. apa nex media chanelnya lbh oke ?? trs kl hujan gmn?

    Suka

  13. Kayaknya nexmedia gak pake DVB-T ato DVB-T2. Dia pake sistem DVB-H (Handheld). Karena aturan pemerintah, utk standar DVB-T / DVB-T2 harus free to air (gratis). Kemudian di sistem DVB-H, dlm satu channel bisa 20-40 slot program, karena bitrate yg lebih rendah dibandingkan DVB-T.

    Suka

  14. Ane pake nexmedia classic 1 tahun,cuma 595rb bro.nexmedia udah mpeg4, DVBT-2.sepengetahuan ane DVBT-2 itu teresterial alias darat ya ke tv2 kita kalo DVBH itu untuk mobile alias bergerak yaitu HP,i pad dll.oh ya nexmedia pake frekwensi VHF kalo yang UHF yang FTA free to air.dan kedua frekwensi itu dpt ditangkap oleh STB nexmedia.skrg metro tv dah siaran secara digital dan akan diikuti oleh stasiun tv laen nov-des ini.

    Suka

  15. Update siaran digital dijakarta hari ini nambah lg ada tv one,tv one documentary channel,tv one sport channel.

    Suka

  16. Perwakilan jogja dimana? Ada no telp yg bisa di hub.?
    Thanks

    Suka

  17. Perwakilan apa mas?

    Suka

  18. kenalkan mas,saya Bambang dp dari semarang (opt tx t7)
    udah nyampe semarang blm mas..itung2 buat usaha sampingan he..he..

    Suka

  19. YANG MAU BERLANGGANAN NEXMEDIA HUB: SUPRAPTO 081310437650 BIAYA PASANG GRATIS!!!!

    Suka

Silahkan memberi komentar