Belum lengkap rasanya sudah sampai Surabaya kalau tidak merasakan sensasi melewati Jembatan Suramadu untuk nyeberang ke Pulau Madura. Dan itulah yang saya lakukan pada rabo pagi 7 April 2010, berhubung acara akad nikah jam 9 pagi, maka jam 6 pagi kami berempat dengan 2 motor sudah cabut dari wilayah Tandes menuju ke Suramadu.
Ini adalah pengalaman pertama saya melewati Suramadu, jadi pertama pula saya menginjakkan kaki ke Pulau Madura.
Masuk ke pintu Suramadu, lebih dulu bayar tiket masuk untuk motor Rp. 3ribu. Karena masih pagi benar, jadi yang nyeberang tidak begitu rame, atau memang kondisi biasanya seperti itu, saya kurang tahu, karena belum pernah nyebrang di jam sibuk. Saya benar-benar menikmati nyebrang Suramadu ini, saya jeprat-jepret sana-sini, saya jalankan “black coyote” pelan-pelan saja sehingga selalu disalip oleh motor yang nyebrang belakangan. Menyaksikan tower yang tinggi menjulang untuk narik kabel, membayangkan bagaimana dulu membuatnya, sungguh memberikan rasa salut saya pada kehebatan pemikiran para perancang dan pembuatnya. Cuaca yang cerah pagi itu membuat saya leluasa memandang ke kiri dan kanan jembatan sampai jauh, tapi heran saya kok pelabuhan Tanjung Perak tidak kelihatan ya? dan pertanyaan saya ini baru terjawab setelah tahu bahwa Pelabuhan Tanjung Perak ada di barat, jauh dari jembatan.
Masuk ke tanah Madura, kami berhenti di ujung jembatan diantara loket karcir di bagian Madura, kami berhenti di sana untuk foto-foto dan memandang lagi secara lebih lama jembatan Suramadu di sebelah selatan kami. Setelah beberapa saat, kakak saya mengajak untuk balik ke Surabaya via fery, kontan saja saya sanggupi, karena sungguh pengalaman luar biasa bisa ke madura lewat suramadu, dan balik ke jawa lewat fery.
Mulailah kami riding ke pelabuhan penyeberangan di Madura, yaitu KAMAL. Duh ternyata dari ujung jembatan ke utara ke pedalaman pulau Madura jauh banget, kiri kanan adalah tanah persawahan dan kadang tanah kosong, tiada satu rumahpun, bener-bener heran saya dibuatnya. Segini luas pulau madura, tapi banyak penduduknya yang hijrah ke Jawa.
Setelah melewati jalanan sepi yang panjang dan lama, kami belok kiri, dari sini mulai terlihat rumah-rumah penduduk, lalu belok ke selatan lagi menuju KAMAL. Lucunya satu-satunya saya papasan pengendara Pulsar selama touring Jogja-Surabaya-Madura-Surabaya-Jogja ya di pulau Madura ini, yaitu menjelang sampai pelabuhan KAMAL, mungkin ridernya dari Surabaya yang menyeberang via ferry, saya sendiri tidak melihat plat nomernya.
Akhirnya sampai juga kami di pelabuhan KAMAL, sempat salah masuk pintu yang tidak ada loketnya, sehingga harus balik lagi menuju pintu loket pembayaran. Saat keluar dari pintu, kapal sudah teriak-teriak terompetnya mau berangkat, saya langsung naik kapal fery, sempat kuatir jika kapal tidak stabil bagaimana nasib sepeda motor saya nantinya, saya lalu melihat bahwa sepeda motor hampir semuanya di standar tengah, maka pulsar saya juga langsung saya standar tengah. Sebentar kemudian pintu kapal fery diangkat, dan kapalpun meninggalkan Pulau Madura.
Sepanjang fery berlayar (mana layarnya) saya tidak mau melewatkan kesempatan langka ini, saya langsung menuju tepian fery untuk foto-foto, lalu naik ke lantai atas yang bisa memandang ke arah pelabuhan Tanjung Perak. Sebuah pemandangan yang asing bagi saya, banyak kapal-kapal besar sedang parkir, dan saya melihat bangunan-bangunan khas pelabuhan peti kemas di kejauhan selatan sana.
Untungnya perairan amat tenang, sehingga kapal fery sama sekali tidak mengalami kendala sama sekali, kondisi perjalanan lancar dan akhirnya sampai juga di Tanjung Perak. Kami lalu menuju ke rumah pakde saya di Jalan Jepara yang saya baru tahu ternyata amat dekat dengan Tanjung Perak. Selanjutnya kami menuju ke pernikahan kakak saya di dekat kawasan Pasar Loak. Dan jam 10 wib akhirnya saya cabut, pulang menuju Jogja.
Filed under: Sepeda Motor | Tagged: Pasar Loak, Pelabuhan Kamal, Pengalaman pertama ke Madura, Suramadu, Tanjung Perak |
habis berapa liter pertamaxnya?
SukaSuka
pokoknya 1 liter dapet 45KM
SukaSuka
gimana maslah angin di suramadu mas . . .apakah memang mengganggu riding atau biasa2 aja?
SukaSuka
saya riding pagi banget mas, jadi anginnya menurutku biasa saja. tapi mungkin kalau siang lain lagi. lagi pula saya memang hanya alonrider saja, sambil foto-foto, lepas kopling je.
SukaSuka
Jogja Surabaya + istirahat pirang jam mas??
berenti di POM berapa kali?
SukaSuka
saat brangkat berhenti makan di warung padang, lalu berhenti lagi sholat di pom bensin (tapi tidak beli bensin).
SukaSuka
POM Bengsin (jowo) = SPBU
SukaSuka
ha ha ha
SukaSuka
pulang bawa oleh2 garam nggak, kan madura pulau garam??
SukaSuka
kayaknya dah otomatis nempel di body dan ban tuh garamnya
SukaSuka
mas Hadi, OOT…
memang suramadu kalau malam keliatan ciamik ya? katanya lampunya pada nyala kelap-kelip tuuh… owh ya, ke Suramadunya siang kok ya? xixixixixi 😛
SukaSuka
pagi kok mas Alrozi belum siang waktu riding ditasa suromadu
SukaSuka
mantap laporannya
SukaSuka
terimakasih
SukaSuka
wah kesurabaya ke mampir nie ke tampat ku hehehe
SukaSuka
@kang hidayanta & kang taufik
mau menambahkan,.
tergantung mas,ga mesti..kadang kenceng kadang nggak…
pengalaman waktu acara Yamaha Tour de Suramadu..anginnya lumayan kenceng..begitu juga waktu launching New Jupi z…tapi kalau udah menjelang sore lumayan semilir anginnya.. (tidak disarankan berkendara lebih dari 40kpj)
CMIIW.. 🙂
SukaSuka
mahal klo naek kapal brarti_
SukaSuka
naik kapal, orang pake karcis sendiri, motor pake karcis sendiri. kalo jembatan kayaknya cuma bayar 3000 itu saja. (yang bayarin mas ku yang naik revo itu, jadi aku kurang tahu benar)
SukaSuka
Wahhh…
Sip tuh…Harusnya contact kita² mas Hadi.
Sehingga bisa tak kawal….
Bisa juga ngajak Mario tuh. Kan dekat….
Wahhh…
Jembatan Suramadu memang murah lho.
Hitung saja…
Black Coyote dg jumlah orang spt itu
Trus berapa kalo naik ferry.
Dulu pernah ma temen² bawa Espass…
jumlah 6 orang PP lewat jembatan sangat
murah, kalo PP naik ferry….nggak bisa jajan
Suramadu sangat BERMANFAAATTTTTT!!!!
SukaSuka
oke lain waktu jika ada kesempatan lagi, dan waktunya tidak mepet kayak kemarin.
SukaSuka
[…] BC saya belum pernah saya ajak ke Semarang, tapi jangan kawatir, saya sudah mengajak berkelana BC saya sampai Surabaya-Madura. Dan BC saya ini saya hitung memang konsumsi premiumnya adalah 40 KM/Liter. one wing eh one […]
SukaSuka
wah sayang dulu kita belum kenal kang hadi, tuh disana ada sodara2 kita cak wiro, mario, onthel dan lain – lain kan bisa kopdar disana
SukaSuka
iya ya, kapan2 diulang lagi, sambil ngraketke paseduluran 😀
SukaSuka